OJK Minta Pemda Suntik Modal Bank Sulteng

OJK mengharapkan kepala daerah selaku pemegang saham agar mengoptimalisasi dan mendorong pengembangan Bank Sulteng

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Des 2020, 14:04 WIB
Ilustrasi Bank Dunia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan kepala daerah selaku pemegang saham agar mengoptimalisasi dan mendorong pengembangan Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank Sulawesi Tengah (Bank Sulteng)dengan ketahanan permodalan memadai.

"Melalui upaya penambahan modal sehingga aktivitas layanan berbasis teknologi, ITE yang terus dapat dikembangkan sehingga diharapkan dapat sejajar dengan bank umum konvensional lainnya," kata Kepala OJK Perwakilan Sulteng Gamal Abdul Kahar, seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/12/2020).

Menurut dia, sektor perbankan memang memiliki peran yang sangat pending dalam mendukung perekonomian daerah, khususnya di Sulteng.

Namun, Bank Sulteng sebagai perpanjangan tangan Pemda dalam membantu penyaluran pembiayaan bagi masyarakat yang sejalan dengan visi BPD untuk menjadi bank terpercaya, sehat, maju dan berkembang berdaya saing, berteknologi tepat guna serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di provinsi ini.

"Kami menyadari masih banyak tantangan yang dihadapi BPD dalam perkembangannya di daerah mulai dari masalah permodalan, daya saing, kualitas pelayanan, Sumber Daya Manusia (SDM) hingga inovasi dan perkembangan produk yang keseluruhannya masih perlu ditingkatkan," ujar Gamal.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kesadaran Pemegang Saham

Petugas saat bertugas di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Meski begitu, paparnya, kesuksesan penerapan strategi tersebut akan bergantung pada kesadaran dan komitmen yang kuat dari pemegang saham dan pengelola BPD guna mentransformasikan diri menjadi 'champion' daerah sesungguhnya. Kinerja intermediasi sektor OJK, masih sejalan dengan perekonomian nasional.

Berdasarkan catatan Oktober 2020, total aset perbankan secara nasional tercatat sebesar Rp 9,075 triliun dengan pertumbuhan 8,74 persen. Selain itu, penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp 6,620 triliun dan ini masih tumbuh di level tinggi sebesar 12,12 persen.

"Berbicara dukungan OJK terhadap pembangunan di Sulteng, pada Oktober lalu tetap menunjukkan pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya," ucap Gamal.

Sejalan dengan itu, katanya, peran perbankan di provinsi ini tetap berada di jalur yang positif dalam sektor riil di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik dan global dengan total LDR mencapai 118,26 persen.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya