Longsor di Jalur Medan-Berastagi Telan Korban Jiwa, Seorang Sopir Tewas

Jalur Kota Medan menuju Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) longsor. Tepatnya, longsor terjadi di kawasan Desa Lau Kaban, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Sebanyak 4 titik longsor terjadi.

oleh Reza Efendi diperbarui 04 Des 2020, 14:50 WIB
Longsor di jalur Medan-Berastagi

Liputan6.com, Medan Jalur Kota Medan menuju Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) longsor. Tepatnya, longsor terjadi di kawasan Desa Lau Kaban, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Sebanyak 4 titik longsor terjadi.

Akibat bencana longsor, akses jalan dari Medan menuju Berastagi, begitu juga sebaliknya sempat putus total akibat material longsor yang menutupi badan jalan.

Seorang personel kepolisian Satuan Lalu Lintas (Satlantas) di lokasi longsor, Bripka Tomson Butar-Butar mengatakan, longsor terjadi Jumat (4/12/2020) dini hari tadi. Sejumlah mobil yang melintas sempat tertimpa material longsor.

"Seorang pengemudi truk meninggal dunia akibat tertimpa material longsor di kawasan Lau Kaban, Sibolangit," kata Bripka Tomson Butar-Butar.

Disampaikannya, kemacetan panjang akibat longsor sempat terjadi sejauh 5 Kilometer (Km). Kemacetan terjadi karena akses jalan sama sekali tidak dapat dilalui.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut ini:


Evakuasi Material Longsor

Ilustrasi Tanah Longsor

Disebutkan Tomson, kepada masyarakat untuk sementara waktu diimbau menunda keberangkatan melalui jalur Medan-Berastagi, begitu juga sebaliknya, karena material longsor masih menutupi jalan.

"Kami masih berupaya mengevakuasi material longsor dan melancarkan kembali arus lalu lintas," sebutnya.


Jalur Medan-Binjai Banjir

Warga di Kampung Lalang, Medan, kebanjiran

Selain longsor di Medan-Berastagi, jalur Medan-Binjai, tepatnya di kawasan Kampung Lalang sempat ditutup sementara akibat banjir. Tinggi air bervariasi, mulai semata kaki hingga paha orang dewasa, sehingga sulit dilalui kendaraan bermotor.

Seorang warga yang bermukim di Jalan Medan-Banda Aceh, Kilometer 16,5, Fika, mengaku batal pergi bekerja karena takut menerobos banjir. Wanita 22 tahun ini sempat berangkat kerja sekitar pukul 05.00 WIB, namun kembali pulang ke rumah.

Menurut Fika, dirinya sempat hendak menerobos banjir agar sampai ke lokasi kerjanya yang berada di Medan. Namun saat sampai di Kampung Lalang, dan melihat banjir merendam jalan, Fika mengurungkan niatnya dan kembali pulang ke rumah.

"Saya telepon orang di kantor, izin untuk tidak masuk. Saya kirim foto ke mereka, dan mereka mengerti," Fika menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya