Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Korea Selatan mengumumkan reshuffle jajaran menteri di kabinet. Menteri Kesehatan Park Neung-hoo adalah salah satu yang dicopot dari jabatannya. Ia diketahui pernah membuat kontroversi di tengah pandemi COVID-19.
Menurut laporan Yonhap, Jumat (4/12/2020), Park Neung-hoo akan digantikan oleh Kwon Deok-cheol yang merupakan veteran di Kementerian Kesehatan Korsel. Kwon telah bekerja di kemenkes sejak 1987 sebagai birokrat.
Baca Juga
Advertisement
Di Korsel, kementerian tersebut memiliki nama lengkap Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan.
Ini adalah pertama kali dalam 19 tahun sejak terakhir kali menkes Korea Selatan berasal dari orang dalam kementerian. Biasanya, menteri yang menjabat adalah akademisi atau politisi. Park Neung Hoo merupakan akademisi.
Kwon berpengalaman dalam menghadapai penyebaran wabah MERS di 2015.
KBS melaporkan totalnya ada empat menteri di Korea Selatan yang terkena reshuffle, mereka adalah Menteri Pertahanan Kim Hyun-mee, Menteri Dalam Negeri Chin Young, dan Menteri Keseteraan Gender Lee Jung-ok.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Sempat Buat Kontroversi
Park Neung-hoo pernah memantik kontroversi ketika awal pandemi COVID-19. Ia sempat menyalahkan warga Korea Selatan atas penyebaran pandemi.
Pada Februari 2020, Park berargumen bahwa COVID-19 menyebar di Korsel karena ada warga yang pergi ke China.
Ketika awal pandemi, COVID-19 menyebar di Daegu setelah ada jemaah gereja yang berkunjung ke Wuhan.
The Korea Herald melaporkan bahwa partai oposisi menuntut agar Menteri Park mundur atas ucapannya. Park dianggap mencoba lari dari tanggung jawab dan mengabaikan masukan pakar.
Advertisement
Kontroversi
Pada September lalu, Menteri Park kembali membuat kontroversi setelah menyebarkan poster imbauan kesehatan.
Menteri Park tampak berdiri memakai jas dalam poster dengan latar bulan purnama. Ia mengingatkan warga agar hati-hati saat liburan.
Menurut laporan Korea Biomedical Review, poster itu dikritik karena kontennya tampak seperti foto model.
Pihak Kemenkes Korsel menegaskan tak ada biaya dari pembuatan poster itu. Meski begitu, mereka meminta maaf atas kontroversi yang terjadi.
Infografis COVID-19:
Advertisement