Penjelasan Kepala Desa Terkait Warga di Gresik Terpaksa Hanyutkan Jenazah ke Sungai

Kepala Desa Cermenlerek, Kecamatan Kemadean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Moch Suhadi membenarkan warganya yang terpaksa menyeberangi sungai untuk mengantarkan jenazah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 05 Des 2020, 13:41 WIB
Ilustrasi air, sungai. (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Desa Cermenlerek, Kecamatan Kemadean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Moch Suhadi membenarkan terkait video warga Kedamean Gresik yang mengantarkan jenazah dihanyutkan ke sungai viral di media sosial. 

Suhadin mengatakan, jenazah yang ada di dalam video itu adalah Nenek Kasti, yang merupakan warganya. Nenek Kasti meninggal pada Rabu, 2 November 2020. 

“Meninggal hari Rabu, dimakamkan hari Kamis kemarin. Meninggalnya karena sakit, bukan COVID-19,” kata Suhadi, Jumat (4/11/2020). 

Suhadi juga menyebutkan, jika warganya terpaksa menyeberangi sungai dengan menghanyutkan jenazah karena tidak ada jembatan. Ia mengaku sudah mengeluh keadaan ini kepada pemerintah kabupaten, tetapi tidak ada tindak lanjut. 

"Sebenarnya setiap dusun itu punya makam sendiri-sendiri. Biasanya kalau tidak di musim penghujan begini, warga Dusun Gorekan Lor dimakamkan di Dusun Gorekan Kidul. Namun kondisi hujan, kuburan di desa tersebut tidak memungkinkan, tanahnya digenangi air," ujar dia. 

Makam yang tersisa dan diperuntukkan oleh warga Dusun Gorekan Lor seperti Nenek Kasti, berada di seberang sungai sehingga proses pemakaman dengan menyeberangi sungai terpaksa dilakukan. 

Sebenarnya kasus jenazah yang terpaksa dihanyutkan ke sungai sempat muncul saat musyawarah desa. Bahkan pihaknya sudah mengusulkan saat Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). Solusi pemerintah akan membeli tanah yang di dekat permukiman. 

“Pembuatan jembatan sempat diusulkan, tapi dirasa pembangunan itu terlalu mahal sehingga solusinya adalah membeli tanah. Apalagi ruang tanah makam yang ada diseberang sungai sudah hampir habis,” ujar dia.  

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Fokus Pembebasan Lahan

Sementara itu, Kabid Pengadaan Lahan Dinas Pertanahan Budi Raharjo menuturkan jika pihaknya tidak ada rencana pengadaan lahan makam yang dimaksud. Penyebabnya pemerintah saat ini, tengah fokus pada pembebasan lahan sungai kali Lamong. 

"Fokus di Kali Lamong, tiada ada anggaran untuk pembelihan lahan makam,” kata dia. 

Sebelumnya, sebuah video warga Kedamean Gresik yang mengantarkan jenazah dihanyutkan ke sungai viral di media sosial. Tampak puluhan ribu orang berbondong-bondong sembari membawa jenazah menyeberangi sungai. 

Agar tidak terbawa arus sungai, jenazah yang hendak disebrangkan itu dibawa menggunakan ban. Maklum musim penghujan sungai Kali Lamong itu meluap sehingga tidak mudah menyebrangi tanpa alat bantu. 

Belakangan diketahui, tradisi mengantarkan jenazah dengan menghanyutkan ke sungai itu sudah lama. Penyebabnya, makam yang hendak dikunjungi itu berada di sebrang sungai. Untuk melintas ke sana, warga kesulitan karena infrastruktur seperti jembatan tidak ada. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya