Survei Kemenhub: 73 Persen Masyarakat Pilih Tak Mudik Akhir Tahun

Dari 1.634 sampel, hasil survei yang dilakukan secara online ini menunjukkan, 73 persen responden memilih untuk tidak mudik akhir tahun ini.

oleh Athika Rahma diperbarui 04 Des 2020, 18:00 WIB
Kendaraan pemudik melintasi ruas Tol Semarang-Solo-Kertosono di kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Kepadatan arus balik Lebaran 2019 mulai terlihat di tol Trans Jawa, tepatnya di Tol Semarang-Solo-Kertosono arah Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan menyampaikan hasil survei soal keputusan mudik di libur akhir tahun.

Dari 1.634 sampel, hasil survei yang dilakukan secara online ini menunjukkan, 73 persen responden memilih untuk tidak mudik akhir tahun ini. Sisanya, 27 persen masih akan melakukan mudik.

"Kita bersyukur, karena masyarakat sudah tahu kenapa nggak mudik, karena masalah waktu dan juga karena Covid-19, mudah-mudahan masyarakat semakin sadar," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi dalam konferensi pers virtual, Jumat (4/12/2020).

Kemudian, survei juga menunjukkan sebanyak 40 persen responden memilih pergi karena memang ingin pulang ke kampung halaman. Lalu, 12 persen ke rumah saudara, 11 persen ke lokasi wisata dan 37 persen lainnya.

Untuk daerah asal keberangkatan, sebanyak 31,64 persen responden memulai perjalanan dari Jabodetabek.

"Kemudian, tujuan perjalanan paling banyak itu sama tiap tahun, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat," jelas Budi.

Kendati hasil survei menunjukkan masyarakat kemungkinan besar akan menahan perjalanan, Budi mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, terutama TNI, Polri hingga BMKG untuk memastikan kesiapan angkutan natal dan tahun baru 2021 (nataru), terutama dalam prediksi cuaca.

"Kemarin di beberapa daerah curah hujan tinggi, sungai naik ke permukaan sehingga ada beberapa jalan nasional, provinsi nggak bisa dilalui karena banjir. Jadi kita dengarkan BMKG untuk antisipasi," ujar Budi.

Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan pembatasan operasional angkutan barang saat nataru. Kemenhub juga terus berkoordinasi dengan Kepolisian untuk meningkatkan keamanan di sekitar rest area, antisipasi banjir dan longsor hingga persiapan armada bus dan penyebrangan jika jumlah pemudik melonjak dari prediksi.

"Dan yang terpenting ini, masih berlanjut terus masalah Covid-19, nanti akan ketat sekali masyarakat yang nggak taat, selain masalah lalu lintas namun juga penegakan protokol Covid-19," jelas Budi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menhub: Jangan Semua Balik Jakarta Tanggal 1 November, Penuh

Menhub Budi Karya saat meninjau pengamanan dan angkutan lebaran 2019 di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu (26/5/2019). Menhub meminta seluruh petugas dan relawan yang bertugas selama musim mudik Lebaran 2019 untuk bekerja lebih baik dari tahun sebelumnya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghimbau kepada seluruh masyarakat yang melakukan perjalanan mudik saat libur panjang ini, untuk bisa mengatur waktu kembali ke Jakarta atau kota sekitarnya.

Demi mengantisipasi kemacetan, Menhub meminta kepada para pemudik untuk tidak kembali ke Jakarta pada 1 November 2020.

"Pada saat nanti pulang, seyogyanya jangan tanggal 1 (November), itu penuh sekali. Saya harapkan pulang lebih awal," uap Menhub di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Kamis (29/10/2020).

Sebagai upaya penerapan protokol kesehatan, Menhub juga meminta kepada pihak Kepolisian dan Dishub setempat untuk melakukan test acak di beberapa tempat, salah satunya di terminal bus.

"Kami menghimbau kepada dishub dan polisi, melakukan random check terhadap jumlah penumpang bus. Kalau mobil pribadi dicek apakah mereka menggunakan masker atau tidak," tambahnya.

Menhub juga menegaskan, dari hasil pantauan dua hari ini, mudik libur panjang kali ini berjalan baik. Diakuinya, sempat terjadi kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek. Namun hal ini langsung diatasi oleh Jasa Marga dengan menerapkan contra flow. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya