Kisah Pengusaha Perempuan Dobrak Tabu dengan Bangun Bisnis Konstruksi

Dalam kapasitasnya, pengusaha perempuan ini juga berbicara tentang membangun lingkungan kerja yang aman, terutama bagi pekerja perempuan.

oleh Asnida Riani diperbarui 04 Des 2020, 21:01 WIB
Barbara Kavovit, founder dan CEO, perusahaan konstruksi, Evergreen Constructio. (dok. Instagram @msbarbarak/https://www.instagram.com/p/CIEMHythwnl/)

Liputan6.com, Jakarta Melawan ekspektasi sosial, Barbara Kavovit, pendiri dan CEO Evergreen Construction, membangun bisnis konstruksi. Seperti bidang lain, sektor ini juga tak semestinya 'alergi' pada pengusaha perempuan.

Melansir laman Vogue US, Jumat (4/12/2020), awal tahun ini, mengalahkan tiga pesaing yang semuanya pria, perusahaan si pengusaha perempuan ini mengantongi hak istimewa untuk membongkar bekas kantor pusat Weinstein Company.

Kantor Weinstein Company di 99 Hudson Street sendiri telah kosong sejak 2018 setelah meluasnya tuduhan pelecehan seksual terhadap pendirinya, Harvey Weinstein. Ruang itu memiliki akar yang dalam untuk Harvey dan saudaranya Bob, di mana mereka membangun Miramax dari dalam temboknya bertahun-tahun sebelum Texas Workforce Commission (TWC) dibuat.

Sekarang, dengan sisa aset mereka dijual dan Harvey Weinstein di penjara, ada 1.208 meter persegi real estate komersial yang baru direnovasi dengan masa lalu kelam untuk diperebutkan di Tribeca.

"Saya merasa bahwa saya melakukan sesuatu untuk pemberdayaan perempuan dengan membersihkan (ruang) karma buruk dan hal-hal yang terjadi di organisasi itu," kata CEO, penulis, dan mantan bintang Real Housewife of New York itu.

Desain ulang 99 Hudson merepresentasikan apa yang disebut Kavovit sebagai perubahan budaya kantor yang terinspirasi #MeToo. Ruang baru ini mengutamakan transparansi dengan denah lantai terbuka dan dinding kaca, bukan pintu kantor yang buram.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ciptakan Lingkungan Kerja yang Aman

Barbara Kavovit, founder dan CEO, perusahaan konstruksi, Evergreen Constructio. (dok. Instagram @msbarbarak/https://www.instagram.com/p/CHajXA-hOEq/)

Meski keefektifan rencana terbuka, terutama untuk karyawan perempuan, telah diperdebatkan dengan hangat, pendekatan Kavovit sangat kontras dengan apa yang disebutnya sebagai ruang tertutup, suram, tidak menyenangkan Weinstein. Cahaya terang sekarang masuk dari berbagai sudut.

Ia menggambarkan dapur terbuka yang besar di mana orang dapat mengadakan pertemuan. "Anda dapat berada di kantor sejauh 75 kaki dan masih melihat apa yang terjadi di dapur. Semuanya sangat transparan dan ringan (untuk) benar-benar menumbuhkan lingkungan kerja yang aman," katanya.

Tak diragukan lagi bahwa pandemi corona COVID-19 telah memaksa banyak orang memikirkan kembali konsep kantor terbuka. Tapi, Kavovit menekankan kemampuan adaptasi tata letak.

"Siapa pun yang menyewakan ruang itu akan masuk dan membawa (pencegahan COVID) ke tingkat berikutnya," katanya, mengacu pada pembatas plexiglass dan dinding kaca tambahan yang mungkin dipasang penyewa di masa mendatang.

Bagi Kavovit, proyek ini lebih dari sekadar memenangkan tawaran atau membuat ruang yang dibuat dengan baik. "Itu adalah perasaan yang sangat emosional bagi saya karena saya melihat diri saya sebagai perempuan pemberani yang harus menghadapi berbagai situasi berbeda selama 25 tahun terakhir," katanya.

"Saya merasa memiliki kesamaan dengan perempuan yang berdiri di ruang sidang, jadi penting bagi saya untuk mewakili semua perempuan dalam gerakan #MeToo," sambungnya.


Bantu Perempuan Lain

Barbara Kavovit, founder dan CEO, perusahaan konstruksi, Evergreen Constructio. (dok. Instagram @msbarbarak/https://www.instagram.com/p/CGzzsgzB5Y7/)

Bekerja di bidang yang didominasi pria, Kavovit tahu apa artinya tak dianggap serius, dan ia bersemangat membantu perempuan lain menavigasi industri konstruksi. Semangat itu tercermin dengan jelas pada proyek Weinstein, di mana manajer proyeknya adalah seorang wanita.

Evergreen Construction telah menyelesaikan renovasi 99 Hudson pada November lalu, dan kantor tersebut sekarang disewakan oleh pemiliknya, Olshan Properties. Pertanyaannya tetap apakah calon penyewa akan dapat mengabaikan ruang kantor yang terkenal terkait pelecehan seksual, tapi Kavovit tak khawatir.

"Mengetahui bahwa ada begitu banyak tekad dan ketahanan, serta ketabahan yang masuk ke dalam ruang yang indah ini, mereka akan paham bahwa itu lebih dari sekadar membawa palu godam," katanya. "Ini membalik lembaran baru tentang di mana kita berada dan ke mana kita akan pergi di dunia."


Infografis Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya