Berkiprah 50 Tahun, Berikut Kontribusi Mitsubishi Fuso untuk Indonesia

Genap 50 tahun sudah PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), sebagai distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) menjelajah Nusantara

oleh Arief Aszhari diperbarui 05 Des 2020, 11:00 WIB
Mitsubishi Fuso tampilkan 10 truk berkarakter di GIIAS

Liputan6.com, Jakarta - Genap 50 tahun sudah PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), sebagai distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) menjelajah Nusantara. Proses metafora kendaraan angkut komersial ini begitu panjang.

Nama Mitsubishi Colt Diesel kini lebih beken dengan sebutan si Kepala Kuning. Bukan seperti Colt lawas yang terkenal berkelir abu-abu.

Perjalanan Mitsubishi Colt Diesel mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia cukuplah berliku. Hadir sejak 1970, dengan Colt T100 untuk pasar Tanah Air, dan saking dekatnya, sebagian masyarakat menyebut Colt sebagai istilah mobil angkutan umum.

"Bahkan nama Colt masuk dalam Kamus Bahasa Indonesia," ujar Atsushi Kurita, yang saat itu menjabat sebagai Presiden Direktur PT KTB, 2017 silam.

Pencapaian Mitsubishi Fuso di Tanah Air juga terbilang gemilang. Bahkan hingga saat ini, pabrikan asal Jepang tersebut mampu memimpin pasar kendaraan niaga.

Menurut Direktur Sales & Marketing KTB Duljatmono, dengan berhasil menjadi pemimpin pasar di Indonesia, sekaligus juga mampu berkontribusi dalam pembangunan di dalam negeri, terutama dalam penyediaan transportasi.

"Kalau kita berbicara market leader, kita sampai saat ini (Januari sampai Oktober 2020), market share kita 48,7 persen. Meningkat dari tahun sebelumnya, 43,5 persen dan di tengah pandemi masih bisa meningkat," jelas Duljatmono kepada Liputan6.com, Jumat (4/12/2020).

Mitsubishi Fuso Fighter pertama kali hadir di Indonesia pada ajang GIICOMVEC 2018.

Jika melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama 10 bulan pertama tahun ini, Mitsubishi Fuso mampu menjual sebanyak 17.049 unit untuk wholesales dan 19.007 untuk retail sales.

Sementara itu, berkaca dengan penjualan tahun lalu, Mitsubishi Fuso berhasil menjual sebanyak 33.082 unit pada periode Januari-Oktober 2019.

"Jika berbicara pasar secara keseluruhan, kendaraan niaga itu turun 49,7 persen hampir 50 persen. Untuk Mitsubsihi Fuso sendiri, secara volume kita memang turun 43,8 persen," tukas pria yang akrab disapa Momon.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Strategi di Tengah Himpitan Pandemi

Masa pandemi virus Corona Covid-19 ini, memang cukup meluluh lantahkan industri otomotif, termasuk penjualan kendaraan niaga. Dampak dari kondisi ini, tentu saja juga dirasakan oleh Mitsubishi Fuso.

Namun, menurut Naoya Takai, Presiden Direktur PT KTB, pihaknya tetap optimistis mampu melewati masa krisis ini.

"Untuk pertumbuhan perusahaan dan masyarakat Indonesia, saya ingin terus mencari cara terbaik bagi pelanggan dengan terus membina komunikasi yang erat dengan diler, didukung oleh karyawan yang enerjik dan penuh motoivasi," ujar Takai-san beberapa waktu lalu.

Sedangkan bagi Duljatmono, strategi untuk tetap bisa tumbuh di kondisi ekonomi yang sulit dan belum stabil, pihaknya tetap berusaha untuk terus merespon kebutuhan pasar dengan baik.

"Kita akan memberikan layanan terbaik kepada konsumen, khususnya aftersales service mennjadi hal yang penting. Kita utamakan berkomunikasi terus kepada konsumen," tegas Momon.

Berbicara penjualan hingga akhir tahun, meskipun dengan kondisi yang cukup sulit, dan akan terasa sukar berbicara volume penjualan di tengah kondisi saat ini, tapi Mitsubishi Fuso tetap percaya mampu mendapatkan penjualan yang signifikan.

"Jadi, ketika bicara angka penjualan memang tidak mudah, karena situasi belum stabil. Khususnya, sampai saat ini, sektor yang mampu berkontribusi besar, hanyalah logistik. Kira-kira, hingga akhir tahun kita bisa menambah penjualan sekitar 2.000 sampai 2.500 unit. Oktober, penjualan kita 1.990 unit, November sekitar 2.000-an unit, dan Desember 2020 kita bisa capai antar 2.000 sampai 2.500 unit," tandasnya.


Menuju 2 juta unit

Fighter dan Colt Diesel.

Salah satu pencapaian Mitsubishi Fuso yang cukup membanggakan, adalah pada 2017 lalu mampu tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) atas pencapaian penjualan truk terbanyak di Indonesia, yaitu satu juta unit Colt Diesel.

Hasil ini sendiri, seperti menjadi cambuk bagi Mitsubishi Fuso untuk terus gemilangdi pasar Indonesia. Bahkan, melihat momentum setengah abadnya tahun ini, sebuah visi dan misi besar sedang digengam, yaitu bukan hanya 50 tahun hingga saat ini, tapi 50 tahun ke depan masih tetap berkontribusi untuk negeri dan memimpin pasar kendaraan niaga.

"Target 2 juta unit, memang tidak dalam waktu dekat. Karena, jika melihat kondisi saat ini, dan secara volume kita harus prediksi ulang. Misalkan, dalam 10 atau 20 tahun ke depan. Bagaimanapun, pertumbuhan kendaraan niaga tidak bisa lepas dari pertumbuhan ekonomi di Indonesia," terang Duljatmono.


Bergerak Menuju Teknologi Ramah Lingkungan

Mitsubishi E-Canter (Arief A/Liputan6)

Mimpi-mimpi besar Mitsubishi Fuso di Indonesia, memang tidak lepas dari berbagai strategi yang akan dijalankan di masa depan. Bahkan, jenama Negeri Sakura ini, tidak terlalu jumawa, dan masih melihat kunci sukses terdahulu, yang merupakan bagian dari sebuah sejarah yang harus dipelajari sebagai keberhasilan.

Cara yang paling pertama adalah produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di dalam negeri tentunya. Terlebih, melihat ke depan, berbagai tantang berat harus dilalui, dengan sebuah kendaraan berwawasan teknologi. Salah satunya, adalah penerapan Euro4, yang memang Mitsubishi Fuso sudah cukup siap untuk mengikuti tegulasi tersebut.

Selain itu, dengan infrastruktur yang terus berkembang, dibutuhkan juga kendaraan yang memiliki efisien yang lebih tinggi.

Dari segi kendaraan ramah lingkungan, Mitsubishi Fuso sendiri sudah memiliki eCanter. Meskipun, hingga saat ini truk listrik ini emmang baru sebatas diperkenalkan, dan dipamerkan di berbagai ajang otomotif Tanah Air.

"Itu (Mitsubishi Fuso eCanter) nantilah. Jadi, selama kita survei, kita tunjukan, jika kita sudah memiliki truk listrik, dan sudah dijual di beberapa negara. Sedangkan untuk di Indonesia belum karena terkait fasilitas dan regulasi pemerintah. Jika prasarananya sudah disiapkan, dan lebih siap kita juga siap hadirkan itu, hanya waktunya kapan perlu pemikiran lebih jauh dan persiapan lebih jauh," pungkasnya.


Infografis Hindari 5 Hal Saat Pakai Masker Cegah Covid-19

Infografis Hindari 5 Hal Saat Pakai Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya