Ketika Pemberontak Disergap Pasukan Yonif Para Raider 502/Ujwala Yudha

Batalyon ini salah satu tim elite milik TNI AD yang memiliki kemampuan lintas udara dan kemampuan raider atau menyerang secara tiba-tiba.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 05 Des 2020, 04:33 WIB
Pasukan Batalyon Infanteri Para Raider 502/Ujwala Yudha Brigif 18/Trisula Kostrad, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Malang - Suara tembakan terdengar nyaring di markas Batalyon Infanteri Para Raider 502/Ujwala Yudha Brigif 18/Trisula Kostrad, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pria-pria berpakaian lengkap dan bersenjata laras panjang berlarian membentuk sebuah formasi.

Mereka bersembunyi di balik pohon-pohon besar untuk memantau gerak-gerik musuh. Area itu dikuasai oleh kelompok pemberontak. Komandan mereka memberikan instruksi menyerang dan pertempuran jarak dekat pun terjadi. Prajurit dan pembrontak saling berbalas tembakan.

Satu peluru yang dilesatkan menerjang jantung salah seorang pemberontak, hingga membuatnya tersungkur di tanah. Salah seorang prajurit mendekati pemberontak yang sudah dalam keadaan tidak berdaya dan menggeledah seluruh badannya.

Hal itu merupakan bagian dari prosedur karena sang prajurit khawatir pemberontak menyimpan bahan peledak di badannya. Setelah pemberontak dinyatakan tewas, sang prajurit itu memberitahukan rekannya. Operasi pun dihentikan.

Begitulah simulasi penyergapan pemberontak yang diperagakan oleh Batalyon Infanteri Para Raider 502/Ujwala Yudha atau dikenal Yonif Para Raider 502/Ujwala Yudha. Salah satu tim elite milik TNI AD yang memiliki kemampuan lintas udara dan kemampuan raider atau menyerang secara tiba-tiba.

Komandan Brigade 18/Trisula Kol Inf Hadi Al Jufri menjelaskan, Batylon ini bisa merebut sasaran taktis maupun strategis, maupun sasaran-sasaran yang bersifat spesifik atau spesial.

Pengalaman tugas operasi Yonif Para Raider 502 terbentang mulai dari dalam negeri hingga luar negeri. Seperti Operasi Trikora di Irian Barat (Papua) tahun 1962, Operasi penumpasan sisa-sisa G30S/PKI tahun 1968 serta misi perdamaian PBB Kontingen Garuda di Kongo tahun 1963.

"Satuan Batalyon Infanteri Para Raider 502 ini adalah satuan yang cukup tua dan kenyang akan pengalaman tugas-tugas operasi dan alhamdulillah selama misi penugasan operasi, Yonif Pararider 502 selalu sukses dan berhasil, baik yang di dalam negeri maupun yang di luar negeri," ujar Jufri, Jumat (4/12/2020).

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Ikut Satgas Tinombala

Pasukan Batalyon Infanteri Para Raider 502/Ujwala Yudha Brigif 18/Trisula Kostrad, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Bahkan, Yonif Para Raider 502 juga dilibatkan dalam memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora bersama dengan Satgas Tinombala dan Densus 88 Antiteror Polri, menyusul pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Lewonu, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Jumat 27 November lalu.

"Ada satu kompi yang melasanakan penugasan bersama Satgas Tinombala, dan sampai saat ini masih berlangsung. Kami minta doanya semoga diberi kesuksesan dan keberhasilan," ucap Jufri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya