Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona covid-19 memang membawa musibah, tapi juga mendatangkan peluang dan kesempatan. Salah satunya Pauline Angelia (21) perempuan asal Tangerang yang memilih untuk menjual cemilan vegan yang nikmat, affordable, dan juga sustainable, dengan brand “Vegan Basket”.
“Saya mulai Vegan Basket ini waktu pandemi kira-kira Juli 2020, pertama kali buat ini berawal dari saya sendiri, karena suka ada penyakit masalah pencernaan dan setelah coba diet vegan itu ternyata lebih membantu masalah pencernaan saya,” kata Pauline kepada Liputan6.com, Minggu (6/12/2020).
Advertisement
Pauline bercerita ia sempat kesulitan mencari cemilan sehat untuk yang vegan, selain itu meskipun ada harganya terhitung cukup mahal. Oleh karena itu ia berusaha membuatnya sendiri dan akhirnya berhasil membuat resep yang tidak hanya cocok untuk vegan tapi yang non vegan juga menyukainya.
Dirinya memulai usaha dengan modal Rp 10 juta untuk membuat vegan mini muffins, loaves, dan cookies. Dengan range harga Rp 30.000 hingga 55.000, hal ini membuktikan kalau enak tidak selalu mahal.
“Vegan Basket juga ingin menjadi bagian dari solusi, maka itu selain menyajikan snack vegan yang sehat dan nikmat, kami hadir sebagai bisnis lokal yang sustainable dengan gerakan plastic-free,” ujarnya.
Tak hanya menjual secara online, Vegan Basket juga bisa dibeli di Everplate. Dirinya bekerjasama dengan Green Grills dengan menitipkan Vegan Basket buatannya. Sehingga ia tidak perlu membayar sewa, melainkan dirinya membagi hasil dari penjualan vegan basket dengan Green Girls.
Saat ini Vegan Basket banyak di pesan di daerah Jakarta dan Tangerang, namun Pauline juga pernah menerima pesanan dari Karawang. Namun yang dipesan terbatas pada cookies yang kering saja agar lebih tahan lama dibanding vegan basket varian yang basah.
Pauline menjelaskan Vegan Basket buatannya 100 persen terbuat dari tumbuhan. Ia menegaskan tidak memakai susu, butter, dan telur. Jika dibandingkan dengan cemilan vegan lainnya mereka mengganti mentega dengan margarin.
“Kalau kita alternatifnya tidak pakai margarin dan tidak pakai pengawet, kita juga tidak pakai pewarna dan perasa buatan,” ujarnya.
Hal itu bertujuan agar orang yang non vegan bisa menikmati Vegan Basket buatannya. Menurut Pauline tidak semua makanan vegan itu hambar dan tidak enak apalagi mahal, hal itu dibuktikan dengan vegan basketnya yang murah dan enak.
“Banyak yang bilang mahal, jadi saya buatnya dengan bahan yang premium tapi harganya murah. Untuk orang yang non vegan juga bisa enjoy, karena testimoni dari pelanggan bilang teksturnya mirip dengan yang non vegan dan lainnya tidak terasa tepungnya,” jelasnya.
Lanjutnya, untuk omzet sendiri dalam seminggu ia mampu menghasilkan Rp 1 juta sudah termasuk penjualan yang Pre Order untuk Muffins dan Loaves. Sedangkan dalam sebulan ia bisa menghasilkan hingga Rp 4 juta per bulan.
Untuk varian Vegan basketnya ada cookies vegan vanilla almond dan choco chips cookies. Sementara untuk varian muffins dan Loaves ada varian banana, strawberry, dan chocolate. Hanya saja yang paling best seller adalah chocochips cookies dan banana muffins.
Give Away
Meskipun penjualan masih belum stabil karena adanya pandemi, Pauline mengaku terus mendorong dalam sisi marketingnya dengan meningkatkan iklan promosi dan mengadakan give away yang bertujuan agar produknya lebih dikenal publik.
“Kita saat ini kencengin di iklan promosi, karena kita percaya produknya emang suka dan bagus pasti kedepannya juga dilancarkan, terutama dari marketingnya bagaimana orang bisa tahu produk kita. Saat ini okusin ke marketingnya, terakhir kita mengadakan giveaway,” ujarnya.
Perempuan asal Tangerang ini belum berpikir untuk memiliki toko offline, karena dirinya ingin memfokuskan berjualan secara online. Lantaran ia berpikir usaha online saat ini sedang berkembang pesat, maka dari itu Pauline memanfaatkan peluang tersebut.
Namun jika dirinya berkesempatan mendapatkan free pemakaian kitchen dari Everplate, tentu saja kesempatan itu akan ia manfaatkan sebaik mungkin.
“Tertarik, saya selama Kerjasama dengan everplate, dari sistemnya dan dapurnya memang menarik sekali, kalau dikasih kesempatan untuk mencoba di everolate kita akan lakukan,” katanya.
Demikian Pauline berpesan kepada generasi cuan, dalam berbisnis itu tidak gampang dan juga sulit yang terpenting ada kemauan dan percaya dengan jasa atau produk yang dijual. Jika memang bagus maka lanjutkan hingga berhasil.
“Asal kita percaya dengan produk kita dan pantang menyerah pasti bisa akhirnya untuk sukses,” pungkasnya.
Advertisement