Inggris Akan Jadi Negara Pertama Pengguna Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech

Inggris dilaporkan bersiap menjadi negara pertama yang meluncurkan vaksin COVID-19 dari Pfizer-BioNTech pekan ini.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 06 Des 2020, 16:00 WIB
Pemandangan Jembatan Westminster dan Gedung Parlemen di London, Inggris (18/3/2020). PM Inggris Boris Johnson mengatakan seluruh sekolah akan ditutup mulai Jumat (20/3) setelah otoritas kesehatan mengonfirmasi total 2.626 kasus infeksi COVID-19 dan 104 kematian. (Xinhua/Tim Ireland)

Liputan6.com, London - Inggris sedang bersiap menjadi negara pertama yang menggunakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech pekan ini.

Inggris akan terlebih dahulu memberikan vaksin COVID-19 yang tersedia di rumah sakit sebelum mendistribusikan stok lainnya ke klinik, menurut pengumuman pemerintah negara tersebut pada Minggu (6/12).

Dikutip dari Channel News Asia, Minggu (6/12/2020), dosis pertama ditetapkan untuk diberikan pada 8 Desember mendatang, dengan Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) yang menetakan prioritas utama vaksinasi untuk warga yang berusia di atas 80-an, petugas kesehatan, dan staf medis serta penghuni panti jompo.

Sebelumnya, beberapa hari lalu, Inggris telah memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech - melangkah ke depan dalam perlombaan global untuk memulai program inokulasi massal yang paling penting dalam sejarah.

Secara total, Inggris diketahui telah memesan 40 juta dosis vaksin COVID-19 - cukup untuk memvaksinasi 20 juta warganya di negara yang berpenduduk 67 juta orang tersebut.

Sementara itu, sekitar 800.000 dosis vaksin diperkirakan akan tersedia dalam pekan pertama distribusi. 

Kementerian Kesehatan Inggris mengatakan bahwa dosis awal vaksin COVID-19 yang telah tiba dari Belgia disimpan di lokasi teraman di seluruh negeri, di mana kualitasnya akan tetap diperiksa.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Berikut Ini:


Persyaratan Penyimpanan Vaksin yang Perlu Diperhatikan

Banner Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Diketahui bahwa vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech memiliki persyaratan penyimpanan yang berat.

Vaksin-vaksin itu, harus disimpan pada suhu -70 ° C (-94 ° F) dan hanya bertahan lima hari di lemari es biasa.

Maka dari itu, Kementerian Kesehatan Inggris menetapkan bahwa pemberian vaksin-vaksin tersebut akan didahului untuk 50 rumah sakit.

Selain itu, dikatakan juga bahwa akan membutuhkan beberapa jam untuk mencairkan setiap vaksin dan mempersiapkannya untuk digunakan.

NHS Inggris pun telah memberitahu sejumlah dokter umum, agar bersiap-siap untuk mulai memberikan vaksinasi melalui layanan dokter lokal mulai 14 Desember mendatang. 

Menurut otoritas Inggris, kelompok dokter lokal juga akan mengoperasikan lebih dari 1.000 pusat vaksinasi di berbagai wilayah di negara tersebut. 

Inggris merupakan salah satu negara pertama di dunia yang mengizinkan vaksinasi di luar konteks uji coba klinik. Hal itu disebut meningkatkan harapan bahwa langkah tersebut dapat segera mengalahkan Virus Corona COVID-19 yang telah merengut hampir 1,5 juta nyawa di seluruh dunia dan memberikan dampak berat bagi ekonomi dunia.

Sementara itu, pada 5 Desember, Rusia telah memulai distribusi vaksin COVID-19 Sputnik V buatannya untuk 70 klinik di Moskow, meski uji coba terakhirnya belum mencapai tahap penyelesaian.


Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah COVID-19

Infografis Yuk Kenali Perbedaan Vaksin, Vaksinasi dan Imunisasi Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya