Liputan6.com, Jakarta Menteri Sosial Juliari Batubara telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus korupsi bantuan sosial Covid-19 pada hari ini, Minggu (6/12/2020). Sang Mensos juga telah menyerahkan dirinya ke lembaga antirasuah, tak lama setelah penetapan ini.
Ketua KPK Komjen Firli Bahuri mengatakan kasus yang menjerat Mensos Juliari Batubara ini bermula dari pengadaan bansos penanganan Covid-19. Yakni pemberian paket sembako di Kementerian Sosial dengan nilai sekitar Rp 5,9 triliun untuk total 272 kontrak.
"Untuk fee tiap paket bansos di sepakati oleh MJS dan AW sebesar Rp 10 ribu perpaket sembako dari nilai Rp 300 ribu per paket bansos," ujar Firli di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Minggu (6/12/2020) dini hari.
Baca Juga
Advertisement
Patah Hati
Hal ini tentu menimbulkan kekecewaan dan kemarahan mendalam di hati publik. Termasuk Melanie Subono. Kekesalannya kian mendalam, karena ia terbilang aktif terjun di bidang kesejahteraan masyarakat.
Melanie Subono membagikan tangkapan layar sebuah artikel media online.
"Bangun dan patah hati, patah semangat. F*k lah," tulisnya.
Advertisement
Menyaksikan Sendiri
Pasalnya, Melanie Subono merasakan langsung tantangan besar yang ia hadapi demi mencari donasi. Tak hanya itu, ia juga menyaksikan kesulitan yang dihadapi masyarakat selama pandemi.
"Anak ga punya susu, orang ter usir dari tempat tinggal mereka bahkan sampai panti asuhan cuma makan nasi tanpa lauk , atau shelter hewan pun kehilangan donatur di masa covid. Dan ternyata UANG NYA ADA," tulisnya.
Berapa Banyak yang Harusnya Bisa Makan
"NO DemiTuhan gue ikhlas.. udah 14 taun juga jalanin ini... cuma itu duit yang di korup ,brapa banyak orang harusnya bisa makan????" tulisnya lagi.
Ia mengingatkan, kekecewaannya ini tak ada kaitannya dengan pilihan politik pada pemilu lalu. "Tolong jangan bodoh dan bilang “gw golput” atau “salah ndiri milih a dll” —-> itu GaK ADA hubungannya dan itu BUKAN SOLUSI."
Advertisement
Soal Hukuman Mati
Seperti diketahui, saat ini sebagian masyarakat mengungkap kembali wacana hukuman mati soal korupsi kala pandemi. Melanie mengungkap pendapatnya soal ini.
"BTW JGN PERNAH SARANIN hukuman mati di medsos gw karna gw anti.. why? karna gw masih berdosa juga dan ga ada dosa kecil/ besar , dan karna gw aktifis HAM dan hidup adalah hak setiap orang ... Tuhan aja bisa kasih kesempatan kedua kok," ujarnya.
Namun wanita 44 tahun ini tak berlama-lama kecewa. Ia kembali menyingsingkan lengan baju untuk kembali terjun di kegiatan sosial.
"Lupakan Mensos , KALIAN aja gerak !! Karna MAKAN adalah HAK SEMUA ORANG. Hari HAM tanggal 10 December, tim @rumahharapanmelanie di support @siasap.id akan membagi MAKANAN JADI dan BOX SEMBAKO di sekitar jakarta , pun makanan BAYI," ujarnya di unggahannya setelahnya.