Motornya Disebut Sempurna di MotoGP, Bos Suzuki Tetap Rendah Hati

Bos tim Suzuki, Davide Brivio mengatakan tidak merasakan tekanan yang berlebih, pada musim balap MotoGP 2020 ketika para pesaingnya berulang kali menyebut motornya sempurna.

oleh Arief Aszhari diperbarui 06 Des 2020, 17:26 WIB
Pembalap Suzuki Esctar, Joan Mir, melakukan selebrasi usai balapan MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (15/11/2020). Meski finis ketujuh, Joan Mir berhasil mengunci gelar juara dunia MotoGP 2020. (AP/Alberto Saiz)

Liputan6.com, Jakarta - Bos tim Suzuki, Davide Brivio mengatakan tidak merasakan tekanan yang berlebih, pada musim balap MotoGP 2020 ketika para pesaingnya berulang kali menyebut motornya sempurna. Terbukti, joan Mir tahun ini berhasil memastikan gelar juara dunia di ajang balap motor paling bergensi ini sebelum musim berakhir.

Pembalap Suzuki Ecstar tersebut, memang menjadi kekuatan yang paling konsisten musim ini. Joan Mir mampu mencentak tujuh podium dari 14 balapan.

Meskipun Suzuki hanya menempati urutan ketiga dalam tabel konstraktor di belakang Ducati dan Yamaha, namun sepanjang musim banyak bos tim dan juga pembalap menyebut GSX-RR sebagai motor yang sempurna.

"Saya tidak tahu apakah ini motor yang sempurna. Saya pikir ini memiliki keseimbangan yang sangat baik di semua area. Mesin bagus, sasis bagus, ban bagus, dan itu kombinasi antara motor dan pembalap, karena pembalap juga belajar," ujar Brivio ketika ditanya apakah motornya yang dianggap sempurna memberikan tekanan tambahan bagi Suzuki, dilansir Motorsport, Minggu (6/12/2020).

"Alex sudah bagus dan Joan telah belajar bagaimana mengatur ban, bagaimana mengendarai motor dengan cara terbaik. Entah itu motor yang sempurna atau tidak, saya tidak tahu. Itu tidak pernah sempurna. Yang pasti, itu paket seimbang. Tidak, itu tidak [menambah] tekanan jika tim lain mengatakan itu," tambahnya.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Pabrikan Kecil

Suzuki adalah salah satu pabrikan kecil di grid, dan merupakan satu-satunya pabrikan bersama Aprilia yang menggunakan dua pembalap saat ini.

Suzuki sendiri, mengikuti jejak rivalnya, Honda dalam mendirikan divisi balapnnya sendiri, Suzuki Racing Company, pada 2019 dengan anggarannya sendiri.

Tapi Brivio mengakui, dengan kondisi Suzuki saat ini yang dibandingkan para pesaingnya telah memaksanya untuk lebih kreatif dengan proyek MotoGP selama bertahun-tahun.


Infografis Pilihan:

Infografis MotoGP yang membahas soal peluang Joan Mir dan pembalap lain jadi juara dunia baru (Liputan6.com/Trie Yas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya