Liputan6.com, Jakarta - Bos tim Suzuki, Davide Brivio mengatakan tidak merasakan tekanan yang berlebih, pada musim balap MotoGP 2020 ketika para pesaingnya berulang kali menyebut motornya sempurna. Terbukti, joan Mir tahun ini berhasil memastikan gelar juara dunia di ajang balap motor paling bergensi ini sebelum musim berakhir.
Pembalap Suzuki Ecstar tersebut, memang menjadi kekuatan yang paling konsisten musim ini. Joan Mir mampu mencentak tujuh podium dari 14 balapan.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun Suzuki hanya menempati urutan ketiga dalam tabel konstraktor di belakang Ducati dan Yamaha, namun sepanjang musim banyak bos tim dan juga pembalap menyebut GSX-RR sebagai motor yang sempurna.
"Saya tidak tahu apakah ini motor yang sempurna. Saya pikir ini memiliki keseimbangan yang sangat baik di semua area. Mesin bagus, sasis bagus, ban bagus, dan itu kombinasi antara motor dan pembalap, karena pembalap juga belajar," ujar Brivio ketika ditanya apakah motornya yang dianggap sempurna memberikan tekanan tambahan bagi Suzuki, dilansir Motorsport, Minggu (6/12/2020).
"Alex sudah bagus dan Joan telah belajar bagaimana mengatur ban, bagaimana mengendarai motor dengan cara terbaik. Entah itu motor yang sempurna atau tidak, saya tidak tahu. Itu tidak pernah sempurna. Yang pasti, itu paket seimbang. Tidak, itu tidak [menambah] tekanan jika tim lain mengatakan itu," tambahnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pabrikan Kecil
Suzuki adalah salah satu pabrikan kecil di grid, dan merupakan satu-satunya pabrikan bersama Aprilia yang menggunakan dua pembalap saat ini.
Suzuki sendiri, mengikuti jejak rivalnya, Honda dalam mendirikan divisi balapnnya sendiri, Suzuki Racing Company, pada 2019 dengan anggarannya sendiri.
Tapi Brivio mengakui, dengan kondisi Suzuki saat ini yang dibandingkan para pesaingnya telah memaksanya untuk lebih kreatif dengan proyek MotoGP selama bertahun-tahun.
Advertisement