Liputan6.com, Jakarta - Vaksin COVID-19 Sinovac akhirnya tiba di Indonesia. Vaksin untuk menghadapi Virus Corona tersebut diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia yang mendarat di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Banten.
Dibawa menggunakan pesawat Boeing 777-300ER, vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd itu mendarat sempurna pukul 21.31 WIB, Minggu, 6 Desember 2020.
Advertisement
Setelah pesawat parkir, tangga pesawat mulai bergerak mendekati pintu. Setelah tangga bersandar, para kru di bandara udara Soekarno Hatta menaiki tangga untuk membantu proses mengeluarkan Vaksin COVID-19 yang sudah ditunggu-tunggu kedatangannya oleh banyak orang ini.
Sekitar 20 menit berselang sejak pesawat parkir, perut pesawat yang merupakan bagasi pesawat terbuka. Nampak terlihat sebuah kotak besar yang di dalamnya berisi vaksin COVID-19. Beberapa kru mulai masuk ke dalam perut pesawat.
Tak lama, nampak terlihat, satu per satu kotak besar dengan merek Envoritainer dengan kode RAPB1136PC berisikan vaksin COVID-19 Sinovac diturunkan dari atas pesawat pada pukul 21.47 WIB, seperti dilihat dari siaran langsung di kanal Youtube Sekretariat Presiden.
Envoritainer merupakan sebuah perusahaan global yang dikenal menyediakan penyimpanan dengan pengaturan suhu untuk produk farmasi termasuk obat-obatan dan vaksin.
Pengangkutan vaksin memang tidak bisa sembarangan. Vaksin harus disimpan dengan suhu tertentu agar tetap berkhasiat.
Termasuk vaksin COVID-19 Sinovac yang harus disimpan dalam suhu tertentu agar saat disuntikkan ke masyarakat memberikan daya kebal terhadap virus Corona baru atau SARS-CoV-2.
Simak Video Berikut Ini
Vaksin COVID-19 Sinovac Datang, Jokowi: Kabar Baik
Kehadiran 1,2 juta vaksin COVID-19 ini merupakan sebuah kabar baik bagi masyarakat Indonesia. Diharapkan, dengan adanya vaksin ini, upaya pemerintah dan masyarakat mengendalikan virus Corona bisa terwujud.
"Saya ingin menyampaikan satu kabar baik bahwa pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi)
"Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020 lalu," lanjutnya.
Advertisement