5 Pernyataan Jokowi Saat Vaksin Covid-19 Sinovac Tiba di Indonesia

Menurut Jokowi, kedatangan vaksin Covid-19 tak hanya berhenti sampai di sini. Dia menyebut akan ada lagi di bulan ini hingga awal tahun 2021.

oleh Maria Flora diperbarui 07 Des 2020, 07:31 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pernyataan resmi terkait penetapan Mensos Juliari Batubara sebagai tersangka dugaan korupsi bansos Covid-19. (Dok Setpres)

Liputan6.com, Jakarta Vaksin Covid-19 kini di tengah dinanti banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Dan pada Minggu malam, 6 Desember kemarin, 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang. Hal ini disambut baik oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Bapak, Ibu, dan saudara yang saya hormati, saya ingin menyampaikan satu kabar baik bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji di Bandung sejak Agustus 2020 lalu," tutur Jokowi lewat akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu, 6 Desember kemarin.

Dari siaran langsung kanal YouTube Sekretarian Presiden, sebuah boks bertuliskan kode RAP81136PC Envirotainer, vaksin Covid-19 diturunkan dari atas pesawat pada pukul 21.47 WIB.

Menurut Jokowi, kedatangan vaksin Covid-19 tak hanya berhenti sampai di sini. Dia menyebut akan ada lagi di bulan ini hingga awal tahun 2021.

"Selain vaksin dalam bentuk jadi, dalam bulan ini juga akan tiba 15 juta dosis vaksin dan bulan Januari sebanyak 30 juta dosis vaksin dalam bentuk bahan baku curah yang akan diproses lebih lanjut oleh biofarma," jelas Jokowi.

Berikut sederet pernyataan Jokowi begitu Vaksin Covid-19 buatan Rusia ini tiba di Indonesia: 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bisa Cegah Meluasnya Wabah

Presiden Joko Widodo saat dialog ekonomi dengan para pelaku pasar modal di BEI, Jakarta, Selasa (4/7). Dalam dialog tersebut, Jokowi meyakinkan para pelaku pasar modal akan investasi di Indonesia yang tumbuh sangat bagus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Jokowi mengapresiasi kehadiran vaksin covid-19 di Tanah Air. Menurutnya, ini akan akan menjadi langkah untuk menghentikan penyebaran virus covid-19.

"Kita amat bersyukur, Alhamdulillah, vaksin sudah tersedia, artinya kita bisa segera mencegah meluasnya wabah covid-19," kata Jokowi dalam Youtube Sekretariat Presiden, Minggu, 6 Desember 2020. 

Jokowi menuturkan, vaksin covid-19 yang datang pada malam ini berjumlah 1,2 juta dosis. Dan jumlah yang lebih besar akan didatangkan ke Indonesia pada awal tahun 2021.

"Kita masih mengupayakan 1,8 juta vaksin yang tiba di awal Januari 2021," kata Jokowi.


Masih Perlu Uji Klinis

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Jokowi mengingatkan jajaran Kemendag agar segera mencari jalan keluar dari krisis yang disebabkan oleh virus corona (covid-19). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Meski begitu, menurut Jokowi masih ada sejumlah tahapan yang perlu dilalui sebelum proses vaksinasi dilakukan.

"Untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Dan perlu saya tegaskan, pertama seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat, serta efektivitas vaksin," tutur Jokowi.

"Pertimbangan ilmiah hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi dapat dimulai," lanjutnya.

Selain itu, vaksinasi juga memerlukan dukungan sistem pendistribusian di antar wilayah. Termasuk kesiapan peralatan pendukung, sumber daya manusia, serta tata kelola vaksinasi itu sendiri.

"Kita tahu telah disiapkan sejak beberapa bulan yang lalu lewat simulasi-simulasi di beberapa provinsi. Dan saya yakin setelah diputuskan vaksinasi dimulai, semua sudah dalam keadaan siap," jelasnya.


Akan Datang Lagi Vaksin Bahan Curah

Presiden Jokowi mengingatkan jajarannya mewaspadai peningkatan kasus penularan COVID-19 di banyak negara Eropa, seperti Spanyol, Prancis, dan Jerman saat memimpin ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (24/8/2020). (Kementerian Sekretariat Negara)

Menurut Jokowi, masih ada 1,8 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi yang akan tiba lagi di Indonesia pada Januari 2021 mendatang.

Adapun vaksin dalam bentuk bahan baku curah akan tiba sebanyak 15 juta dosis vaksin pada Desember 2020 dan 30 juta dosis vaksin di Januari 2021.

"Meski vaksin sudah ada, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Tetap disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, selalu harus kita lakukan," ujar Jokowi.


Proses Vaksinasi Tidak Dapat Dilakukan Serempak

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan saat penyerahan Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran (DIPA) 2017 dan Anugerah Dana RAKCA 2016 bagi Daerah Berkinerja Baik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Terkait adanya tahapan yang harus dlakukan, kemungkinan proses vaksinasi pun tidak dapat dilakukan secara serempak di seluruh wilayah Indonesia.

"Karena tidak memungkinkan dilakukan vaksinasi secara serempak untuk semua penduduk, saya harap semua pihak untuk mengikuti pengumuman dan petunjuk-petunjuk dari petugas yang saat ini sudah menyiapkan vaksinasi," tutur Jokowi lewat akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu, 6 Desember 2020.


Tetap Harus Taati Protokol Kesehatan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi mengingatkan agar masyarakat tetap menaati disiplin protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19 meski pemerintah Indonesia telah mendatangkan vaksin covid-19 ke Tanah Air.

"Meski vaksin covid-19 sudah ada, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Tetap disiplin 3M, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, selalu harus kita lakukan," tutur Jokowi dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu, 6 Desember 2020.

Pasalnya, lanjut Jokowi, uji klinis vaksin Covid-19 pun masih harus dilakukan sebelum proses vaksinasi. Sejumlah tahapan perlu dilalui agar efektivitas vaksin dapat maksimal.

"Seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat, serta efektivitas vaksin. Pertimbangan ilmiah hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi dapat dimulai," jelas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya