Pemerintah Tunjuk 5 Juru Bicara untuk Menjelaskan soal Vaksin Covid-19

Pemerintah menunjuk 5 juru bicara untuk menjelaskan soal vaksin dan vaksinasi Covid-19.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 07 Des 2020, 10:58 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan sambutan saat penyerahan Daftar Isian Penyelenggaraan Anggaran (DIPA) 2017 dan Anugerah Dana RAKCA 2016 bagi Daerah Berkinerja Baik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (7/12). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menunjuk 5 juru bicara untuk menjelaskan soal vaksin Covid-19. Kelima juru bicara dari leading sector ini memiliki lingkup informasi spesifik yang akan disampaikan agar informasi mengenai vaksin dan program vaksinasi yang diterima masyarakat akurat.

"Dengan demikian, diharapkan pelaporan perkembangan vaksin dan vaksinasi Covid-19 yang hadir di tengah-tengah masyarakat dapat semakin merefleksikan dinamika aktual yang terjadi di lapangan," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate dalam konferensi pers, Senin (7/12/2020).

Berikut kelima juru bicara untuk vaksin dan vaksinasi Covid-19:

1. Prof. Wiku Adisasmito, yang merupakan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19. Wiku sudah sering tampil di publik sebagai Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 yang kerap melaporkan perkembangan kasus corona.

Dia akan menyampaikan aspek ilmiah terkait vaksin dan korelasinya ddngan pengendalian Covid-19. Selain itu, Wiku akan menyampaikan pesan menyeluruh mengenai vaksin dan pelaksanaan vaksinasi di Indonesia.

"Dari semua aspek terkait secara umum, umbrella message, mengenai vaksin dan vaksinasi Covid-19 di Indonesia," ujar Johnny.

2. Dr. Reisa Broto Asmoro, yang merupakan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Satgas Penanganan Covid-19. Reisa akan menyampaikan informasi terkait perilaku hidup sehat yang berbasis pencegahan secara berlaku.

"Termasuk imunisasi atau vaksinasi," ucap Johnny.

3. Dr. Siti Nadia Tarmizi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Nadia yang menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes bakal berbicara soal perizinan vaksin Covid-19

"dr Nadia akan menyampaikan informasi terkait kebijakan program vaksinasi serta hubungan vaksin Covid-19 dan perizinan vaksin Covid-19 serta kebijakan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)," jelas Johnny.

4. Dr. Lucia Rizka dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Rizka akan menjawan pertanyaan untuk isu- isu yang berkaitan dengan perizinan, keamanan, khasiat serta mutu vaksin Covid-19.

5. Bambang Heriyanto, yang merupakan Corporate Secretary PT Biofarma. Bambang berwenang menjelaskan soal logistik dan pendistribusian vaksin yang merata ke seluruh Indonesia.

"Disamping itu Bapak Bambang akan memberikan tanggapan untuk isu terkait jenis produk dan distribusi vaksin," tutur Johnny.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Vaksin Covid-19 Sudah Diterima

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan bahwa pemerintah telah menerima 1,2 juta dosis vaksin virus Corona atau Covid-19. Kendati begitu, masih ada sejumlah tahapan yang perlu dilalui sebelum proses vaksinasi dilakukan.

"Untuk memulai vaksinasi masih memerlukan tahapan-tahapan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Dan perlu saya tegaskan, pertama seluruh prosedur harus dilalui dengan baik dalam rangka menjamin kesehatan dan keselamatan masyarakat, serta efektivitas vaksin," tutur Jokowi lewat akun Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (6/12/2020).

"Pertimbangan ilmiah hasil uji klinis ini akan menentukan kapan vaksinasi dapat dimulai," lanjutnya.

Menurut Jokowi, masih ada 1,8 juta dosis vaksin dalam bentuk jadi yang akan tiba lagi di Indonesia pada Januari 2021 mendatang. Adapun vaksin dalam bentuk bahan baku curah akan tiba sebanyak 15 juta dosis vaksin pada Desember 2020 dan 30 juta dosis vaksin di Januari 2021.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya