Apa Saja yang Perlu Dilakukan Jika Jadi Korban Kekerasan Seksual? Ini Kata Psikolog

Kekerasan seksual dapat terjadi pada siapapun terutama perempuan. Namun, kebanyakan korban acap kali bingung harus melakukan apa jika mengalami hal tersebut.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 07 Des 2020, 22:00 WIB
ilustrasi kekerasan terhadap perempuan | pexels.com/@katlovessteve

Liputan6.com, Jakarta Kekerasan seksual dapat terjadi pada siapapun terutama perempuan. Namun, kebanyakan korban acap kali bingung harus melakukan apa jika mengalami hal tersebut.

Psikolog klinis dari Yayasan Pulih Noridha Weningsari membagikan beberapa tindakan yang harus dilakukan oleh korban kekerasan seksual.

“Apa yang perlu dilakukan kalau mengalami kekerasan seksual? Pertama saya tekankan, korban harus diajak untuk memahami bahwa kekerasan itu disebabkan oleh pelaku.”

Sebagian korban menganggap kekerasan seksual terjadi karena kesalahan dirinya sendiri. Mereka merasa memberi kontribusi dalam terjadinya kekerasan tersebut.

Contohnya, mereka diam saja dan seolah memberi persetujuan saat kekerasan seksual itu berlangsung.

Padahal, persetujuan hanya berlaku jika korban tidak merasa tertekan. Jika persetujuan itu diberikan karena korban merasa tidak memiliki pilihan lain, maka itu termasuk kekerasan seksual.

“Kekerasan itu murni kesalahan pelaku yang memanfaatkan relasi kuasa.”

Simak Video Berikut Ini:


Dokumentasikan dan Laporkan

Bagi korban yang telah mendapatkan kekerasan seksual, maka hal penting yang perlu dilakukan selanjutnya adalah memastikan kesehatan diri.

“Pastikan keamanan dan kesehatan setelah peristiwa, jangan ragu untuk menceritakan kepada orang yang dipercaya.”

Hal yang tak kalah penting adalah mendokumentasikan bukti-bukti kekerasan yang terjadi. Jika ada bekas luka atau memar di beberapa bagian tubuh, maka luka itu bisa didokumentasikan untuk kemudian dijadikan bukti.

“Cari informasi lembaga yang bisa memberikan bantuan dan melaporkan kepada pihak yang berwenang untuk mendapatkan bantuan.”


Hindari Kekerasan Seksual dengan Cara Ini

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum Korps HMI-Wati (Kohati) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Mutya Gustina memaparkan cara menghindari kekerasan seksual.

Menurutnya, hal pertama yang perlu dicari agar terhindar dari kekerasan seksual adalah akses pengetahuan.

“Sebenarnya kita ini sedang mengalami kekerasan atau tidak? Sebenarnya ketika berinteraksi relasi romantis seperti itu apakah kita bahagia atau tidak?”

Berbagai pertanyaan tersebut perlu dipikirkan dengan baik. Tak jarang korban tidak menyadari bahwa dirinya hanya dimanfaatkan.

“Pengetahuan-pengetahuan seperti ini yang perlu diakses, bagaimana membangun relasi yang sehat, bagaimana membuat batasan-batasan di dalamnya.”

Ia menyarankan untuk menetapkan batasan dalam hubungan. Karena batasan merupakan cerminan dari prinsip seseorang dalam sebuah hubungan agar tidak dilanggar dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kalau kita tidak menghendaki adanya sentuhan dalam hubungan maka tetapkan batasan itu, kalau pasangan tidak mengindahkan hal-hal seperti itu maka jangan lanjutkan,” pungkasnya. 


Infografis Kekerasan dalam Pacaran

Infografis Kekerasan dalam Pacaran (liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya