Liputan6.com, Jakarta Sejak berdiri di Yogyakarta pada 1999, Seventeen menjadi band rock alternatif yang digandrungi anak muda era 2000-an. Terutama setelah masuknya Ifan sebagai pengganti vokalis sebelumnya, Doni.
Meninggalnya tiga personel Seventeen, yakni Herman, Bani, dan Andi yang menjadi korban bencana tsunami Selat Sunda pada Desember 2018, menimbulkan duka mendalam bagi Ifan, keluarga, penggemar, hingga mantan personel.
Baca Juga
Advertisement
Mantan gitaris sekaligus pendiri Seventeen, Yudhy Rus Harjanto, memiliki perhatian besar kepada band yang membesarkan namanya itu. Meski sudah keluar dari band sejak 2013, Yudhy ingin penggemar Seventeen bisa merasakan kembali kehadiran almarhum ketiga personel.
Museum of Seventeen Band
"Kalau memang Allah merestui, di Yogyakarta akan ada sebuah tempat bernama 'Museum of Seventeen Band.' Semuanya akan saya kumpulkan di situ, dari benda-benda bersejarah sampai artikel," ujar Yudhy kepada Showbiz Liputan6.com, dalam wawancara via panggilan video, akhir Oktober 2020.
Advertisement
Harapan Besar Yudhy
Rencana ini memunculkan harapan besar bagi Yudhy. Ia bahkan sudah menyiapkan sejumlah hal yang bisa menunjang realisasi pembangunan museum Seventeen band. Termasuk barang-barang milik mendiang Herman, Bani, dan Andi.
Jadi Tempat Kunjungan Fans
"Harapan saya, museum of Seventeen di Yogyakarta nanti bisa menjadi salah satu kunjungan atau monumen buat para pencinta Seventeen yang ketika berkunjung ke Yogyakarta bisa mampir ke situ. Mereka juga bisa membeli merchandise-nya," Yudhy mengutarakan.
"Ada sekitar lima pengusaha konvensi dalam atap ini. Jadi kenapa enggak kita bikin sebuah store dengan nama Seventeen yang berada di Yogyakarta lengkap dengan museumnya. Kita taruh semuanya, barang-barang kenangan beliau, almarhum," lanjutnya.
Advertisement
Alasan di Yogyakarta
Yudhy pun memiliki alasan khusus mengenai lokasi Museum of Seventeen yang bertempat di Yogyakarta. Ini terkait dengan kota kelahiran Seventeen.
"Kenapa di Yogyakarta? Karena Jogja itu rumah kami, dan Jogja itu akan selalu lekat dengan keberadaan Seventeen, bahwa band ini pernah ada dan band ini legend," pungkas Yudhy.
Dukungan dari Doni
Dalam wawancara yang sama, Doni yang kini menjadi partner Yudhy dalam YudhyDoni Project, mendukung rencana mendirikan museum Seventeen.
"Seventeen itu bisa jadi monumen. Monumen kan bisa ada di hati, tidak secara fisik, tapi kalau diterjemahkan secara fisik, tidak masalah dan bagus. Dan Seventeen tidak bubar, dan jangan sampai bubar. Gimana caranya? Ya, biar jadi monumen itu," ungkap Doni.
Advertisement