1.098 Anggota TNI-Polri Diturunkan Amankan Pilkada Depok 2020

Kapolresta Depok mengatakan, pilkada tahun ini berbeda dengan pilkada tahun sebelumnya. Sehingga TNI/Polri akan mengawasi protokol kesehatan Covid-19.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 07 Des 2020, 12:53 WIB
Apel pasukan TNI Polri yang akan bertugas melakukan pengamanan TPS di Balai Kota Depok, Senin (7/12/2020). (Foto: Liputan6/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta Dua hari menjelang pelaksanaan Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok, ratusan anggota TNI dan Polri telah berdatangan. Mereka akan membantu pengamanan Pilkada Depok, pada 9 Desember nanti.  

Guna menguatkan pengetahuan dan pemetaan, anggota TNI-Polri terlebih dulu diberikan orientasi pemahaman Tempat Pemungutan Suara (TPS) sebelum dilakukan pergeseran pasukan. 

"Untuk TNI sudah dilakukan pergeseran, sedangkan untuk Polri diberikan orientasi TPS. Total keseluruhannya mencapai 1.098 anggota," kata Kapolresta Depok, Kombes Azis Andriansyah,  Senin (7/12/2020).  

Azis menjelaskan, pasukan TNI yang sudah masuk di Kota Depok berjumlah dua SSK atau 200 personel. Pasukan tersebut berasal dari Yonkav 07 dan Yonkav 201.

Selain itu, Kodim 0508 Depok menyiagakan anggota sebanyak 200 pasukan. Anggota TNI sudah di kirim ke tiap rayon atau Polsek di wilayah Kota Depok. 

"Untuk anggota Polri akan di geser besok dan hari ini terlebih dahulu diberikan orientasi TPS. Anggota Polri sebanyak 600 anggota disiagakan," tutur Azis. 

Terkait pola pengamanan saat pilkada nanti, dua anggota akan mengawasi delapan TPS dibantu 16 Linmas. Untuk itu, sebelum anggota melakukan pengamanan, mereka akan terlebih dahulu mengenal kondisi TPS, petugas TPS maupun kondisi lingkungan di sekitar TPS. 

"Selain pengamanan anggota akan pengawasi protokol kesehatan di TPS," ungkap Azis. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Siapkan 50 Anggota Cadangan

Apel pasukan TNI Polri yang akan bertugas melakukan pengamanan TPS di Balai Kota Depok, Senin (7/12/2020). (Foto: Liputan6/Dicky Agung Prihanto)

Azis menuturkan, pilkada tahun ini berbeda dengan pilkada tahun sebelumnya. Pilkada tahun ini dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, sehingga anggota akan mengawasi protokol kesehatan.

Apabila ditemukan pelanggaran protokol kesehatan, anggota akan melakukan penindakan dan memberikan laporan kepada dirinya. 

"Anggota akan stanby dari sebelum pelaksanaan pencoblosan, hingga pengitungan suara baik di TPS, PPK, hingga KPU," ujar Azis. 

Azis mengatakan, guna memberikan kenyamanan dan keamanan warga untuk memilih, seluruh pasukan TNI dan Polri telah menjalani rapid test dan semuanya negatif.

Namun, dirinya menyiagakan 50 anggota cadangan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. 

"Apabila ada anggota yang reaktif, kami akan menariknya dan mengganti dengan personil cadangan," tutup Azis. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya