Liputan6.com, Semarang - Korban keganasan Covid-19 klaster SMP 3 Jekulo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, bertambah menjadi 5 orang, setelah sebelumnya ada empat guru yang meninggal karena Covid-19 dalam waktu yang berdekatan.
"Tambahan satu guru yang meninggal pada Minggu (6/12) usianya masih cukup muda, yakni 31 tahun dan dirawat di RSUP Kariadi Semarang," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus, Abdul Azis Achyar, Senin (7/12/2020).
Azis mengungkapkan, laporan yang ia terima, guru berinisial MN (31) positif Covid-19 dari hasil uji laboratorium. Hanya saja, kata dia, terdapat penyakit bawaan, yakni anemia.
Baca Juga
Advertisement
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kudus sendiri sudah melakukan tindak lanjut dengan melakukan penelusuran kontak terhadap guru lain.
Tercatat ada 43 guru dan beberapa anggota keluarga yang menjalani tes usap tenggorokan (swab) setelah diketahui ada tiga guru yang meninggal dalam rentang waktu yang berdekatan.
Hasilnya, diketahui ada 14 orang yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kami minta, semua disiplin memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak," ujarnya.
Guru SMP 3 Jekulo yang diketahui pertama kali meninggal, yakni berinisial "F" pada 23 November 2020, kemudian enam hari berselang guru berinisial "G" juga meninggal.
Pada 30 November 2020, guru berinisial "R" juga meninggal, kemudian guru berinisial "RU" juga meninggal dunia dengan penyebab yang sama karena terjangkit Covid-19 pada 3 Desember 2020.
Kabar terbaru, guru berinisial MN (31) juga meninggal dunia pada Minggu (6/12) dan semuanya meninggal ketika sedang dalam perawatan di rumah sakit.
Kepala SMP 3 Jekulo Wiwik Purwati mengungkapkan proses belajar mengajar secara daring masih berlangsung, termasuk saat ini karena ada ujian.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement