Liputan6.com, Beijing - Sinovac Life Sciences mengumumkan mendapat pendanaan senilai hampir 500 juta dolar. Dana itu akan dipakai untuk pengembangan serta ekpansi kapasitas dan manufaktur CoronaVac yang merupakan kandidat vaksin COVID-19 mereka. Perusahaan China itu juga sudah mengirim vaksinnya ke Indonesia.
Dalam situs resminya, pihak Sinovac berkata dapat memanufaktur 300 juta dosis vaksin per tahun. Kini, perusahaan menarget untuk menyelesaikan fasilitas produksi kedua sehingga kapasitas produksi mencapai 600 juta per tahun.
Baca Juga
Advertisement
Sinovac Life Sciences merupakan anak usaha dari Sinovac Biotech. Investor pendanaan ini adalah Sino Biopharmaceutical Limited.
"Selain mendanai CoronaVac, kemitraan strategis baru bersama Sino Biopharmaceutical Limited akan menambah kemampuan kita untuk meningkatkan kapabilitas penjualan vaksin, memperluas pasar-pasar Asia, mengembangkan dan mengakses teknologi baru," ujar Yin Weidong, Presiden, Chairman dan CEO Sinovac pada situs resmi Sinovac, Senin (7/12/2020).
Kapasitas produksi 600 juta dosis itu berpotensi bertambah tergantung kondisi pasar dan ketersediaan pendanaan di masa depan.
Pihak Sinovac berkata 90 persen relawan pada uji I/II mendapatkan antibodi setelah mendapat dua dosis vaksin.
Yin Weidong optimistis pendanaan ini dapat membantu melawan pandemi global COVID-19.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Vaksin COVID-19 Sinovac Tiba di Indonesia, Menlu Retno Apresiasi China
Vaksin Sinovac dari China telah tiba di Indonesia pada Minggu malam 6 Desember 2020. Jumlah dosis yang tiba ada 1,2 juta dosis. Diharapkan vaksin ini bisa meredakan penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut kedatangan vaksin ini adalah hasil dari kerja sama diplomatik yang baik antara Indonesia dan China.
"Izinkan saya atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi kepada pemerintah dan otoritas RRT yang telah memberikan kerja sama yang baik selama ini. Peran KBRI beijing dalam menjembatani menebatani otoritas RRT dan Sinovac tentunya juga sangat vital," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers perdana kedatangan vaksin, Senin (7/12/2020).
Menlu Retno terutama memberikan apresiasi kepada Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.
Semua prosedur pengiriman dipastikan mengikuti aturan yang berlaku di kedua negara. Selanjutnya, Menlu Retno berkata akan mengawasi pengiriman vaksin berikutnya, termasuk yang dalam bentuk curah.
Menlu Retno juga menyebut komunikasi dengan pihak China tidak lagi dilaksanakan per hari, melainkan per jam.
Vaksin-vaksin Sinovac yang baru tiba tadi malam sudah dikirim ke gudang PT Bio Farma dengan pengawalan TNI dan Polri.
Advertisement
Jokowi: Alhamdulillah, Vaksin Sudah Tersedia
Presiden Jokowi menyebut kedatangan vaksin dari Sinovac merupakan sebuah kabar gembira.
"Hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin COVID-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020 yang lalu," ujar Presiden Jokowi yang membuka konferensi pers hari ini.
Jokowi berkata mengupayakan akan ada 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba di Januari 2021. Bulan ini, Jokowi menyebut ada 15 juta dosis vaksin dalam bentuk curah, lalu ada 30 juta vaksin dalam bentuk curah yang tiba bulan depan.
Selanjutnya, vaksin dalam bentuk curah itu akan diproses Bio Farma.
"Kita amat bersyukur, Alhamdullah vaksin sudah tersedia," ujar Jokowi. Namun, ia mengingatkan bahwa butuh langkah selanjutnya yang perlu dilakukan BPOM.
Infografis COVID-19:
Advertisement