Liga Champions : Menanti Babak Baru Rivalitas Ronaldo dan Messi

Pertemuan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi berpotensi terjadi saat Juventus bertandang ke markas Barcelona di Camp Naou pada lanjutan Liga Champions 2020.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 07 Des 2020, 17:15 WIB
Bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, berbincang dengan striker Barcelona, Lionel Messi, saat acara penghargaan pemain terbaik FIFA 2017 di London, Senin (23/10/2017). Cristiano Ronaldo berhasil meraih pemain terbaik FIFA 2017. (AFP/Ben Stansall)

Liputan6.com, Jakarta Rivalitas Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo telah mewarnai perjalanan sepak bola dalam satu dekade terakhir.  Duel kedua raksasa sepak bola modern itu akan kembali tersaji saat Barcelona bertemu Juventus pada lanjutan Liga Champions di Camp Nou, Selasa atau Rabu dini hari WIB (9/12/2020). 

Rivalitas Messi dan Ronaldo meruncing saat keduanya masih sama-sama bermain di La Liga. El Clasico yang mempertemukan musuh bebuyutan, Real Madrid dan Barcelona semakin identik dengan kedua pemain itu sejak Ronaldo pindah dari Manchester United ke Real Madrid, pada tahun 2009 lalu.   

Namun seteru dua pengoleksi gelar Ballon d'Or itu seakan mereda ketika Ronaldo meninggalkan La Liga dan bergabung dengan Juventus 2018 lalu. Keindahan persaingan lewat El Clasico Real Madrid vs Barcelona juga ikut tergerus tanpa kehadiran Ronaldo dan Messi dalam satu lapangan hijau. 

Setelah dua tahun berlalu, rivalitas Messi-Ronaldo bakal kembali lagi. Namun kali ini, pertemuan kedua maestro sepak bola modern itu bakal berlangsung di ajang Liga Champions saat Juventus bertandang ke markas Barcelona, Camp Nou pada laga pamungkas Grup G pada Rabu dini hari WIB (9/12/2020). 

Seperti dilansir Channel News Asia (CNA), Ronaldo dan Messi sebenarnya berpeluang bertemu lebih awal, yakni saat Juventus menjamu Barcelona di Turin, akhir Oktober lalu. Sayang, Ronaldo tiak tidak bisa tampil dalam duel ini karena terjangkit virus Corona COVID-19 saat memperkuat timnas Portugal.

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini


Sama-Sama Tanpa Beban

ilustrasi Liga Champions (Liputan6.com/Abdillah)

Barcelona dan Juventus sebenarnya sama-sama sudah memastikan tempat di babak 16 besar Liga Champions 2020. Hanya saja, Juventus masih berpeluang menggusur Barcelona dari puncak klasemen bila berhasil menang di Camp Nou dengan selisih 3 gol atau atau di atas margin 2-0 . 

Kehadiran Messi dan Ronaldo tentu bakal semakin memanaskan persaingan dalam duel ini. Meski sama-sama sudah memasuki penghujung karier --di mana Messi sudah berusia 33 tahun dan Ronaldo 35 tahun-- rivalitas kedua pemain masih tetap dinantikan oleh para penggemar sepak bola di dunia.  

 


Ronaldo Berkembang

1. Cristiano Ronaldo (132 gol) - Pemain asal Portugal ini terus menambah jumlah golnya di Liga Champions. Cristiano Ronaldo tercatat telah mengoleksi 132 gol di Liga Champions bersama Manchester United, Barcelona dan Juventus. (AFP/Miguel Medina)

Ronaldo sendiri tengah berkembang bersama Juventus. Sejak didatangkan ke Turin 2018 lalu, penampilan pemain yang dijuluki CR7 itu terus meningkat dan menjadi kunci di tim Si Nyonya Tua. 

Sabtu lalu, jelang pertandingan Juventus melawan Torino, Ronaldo mendapat kado spesial dari Juventus untuk menandai gol ke-750 yang sudah dicetak sepanjang karier-nya. "Ronaldo pemain dengan mental luar biasa," ujar mantan pelatih Juventus, Massimiliano Allegri kepada The Times.

"Kepala Ronaldo berbeda dari yang lainnya. Dia memenangkan lima gelar Ballon d'Or, lima Liga Champions dan satu Piala Eropa untuk Portugal, dan itu sangat sulit dan membuatnya selalu berbeda dengan lainnya. Setiap tahun dia punya pencapaian yang berbeda," beber Allegri menambahkan. 

Di musim pertamanya, saat Juventus masih ditangani Allegri, Ronaldo mencetak 21 gol dan merebut gelar juara Liga Italia. Sementara pada musim berikutnya di bawah pelatih Maurizio Sarri, Ronaldo mencetak 31 gol dan sekaligus mengantar Juventus merebut gelar Scudetto untuk ke-36 kalinya.

Melihat 8 gol yang sudah dicetaknya bersama Juventus di bawah asuhan Andrea Pirlo, Ronaldo belum menunjukkan tanda-tanda melambat. Berbeda dengan Messi yang masih berjuang di La Liga.

 

 


Momen Berat Messi

Tahun ini boleh dikatakan menjadi momen yang cukup berat bagi Messi setelah Barcelona mengakhiri musim lalu tanpa gelar. Messi bahkan sempat berniat pindah meski akhirnya batal terlaksana.

Kehadiran pelatih baru Ronald Koeman yang berusaha mencari bentuk baru bagi skema bermain Barcelona ikut mempengaruhi penampilan Messi sejauh ini. Catatan 4 gol dari 10 pertandingan (2 gol lewat penalti) menjadi gambaran sulitnya situasi yang harus dihadapi La Pulga saat ini. 

Kehadiran Messi juga mulai dirasakan sebagai beban bagi manajemen. Presiden interim Barcelona, Carles Tusquets bahkan tidak ragu menjual Messi untuk menyelamatkan keuangan tim. 

"Secara finansial, kepergiannya baik untuk klub," katanya kepada Catalunya Radio.

"Kami akan lebih baik karena kami berkata bahwa gajinya yang tertinggi di dunia. Itu benar sekali."

Citra Messi semakin terpuruk manakala Barceloana kembali menelan kekalahan 1-2 saat bertandang ke markas tim gurem, Cadiz akhir pekan lalu. Padahal Koeman telah mengistirahatkannya pada pertandingan sebelumnya agar tampil lebih bugar saat tampil di Venue Estadio Ramón de Carranza. 

Meski demikian, pertemuan dengan Ronaldo tetap akan memberi warna berbeda. La Pulga yang tengah terpuruk bukan tidak mungkin bangkit dan  menunjukkan kehebatannya akibat terpantik rivalitas dengan CR7. Apalagi pertemuan mereka sudah jarang terjadi dan cenderung langka ke depannya. 

 

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya