Spicy Life, Film Pendek Produksi Taiwan Tentang Warga Sulteng Bangkit dari Tsunami Palu

Lebih dari 2.000 orang meninggal dunia, dan lebih dari 1.300 orang hilang akibat tsunami Palu. Total kerugian ekonomi diperkirakan mencapai US$ 2,8 miliar.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 07 Des 2020, 17:48 WIB
Masjid terapung di Kelurahan Lere yang ambruk karena gempa dan tsunami tahun 2018 lalu. Di lokasi sebelah barat Palu itu jadi titik yang sering diterjang banjir rob karena penurunan permukaan tanah. (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Jakarta - ICDF Taiwan Agricultural Technical Mission memproduksi film pendek berjudul "Spicy Life". Film ini berkisah tentang gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 terjadi di provinsi Sulawesi Tengah di Indonesia dan memicu tsunami pada 28 September 2018.

Lebih dari 2.000 orang meninggal dunia, dan lebih dari 1.300 orang hilang. Total kerugian ekonomi diperkirakan mencapai US$ 2,8 miliar.

Terdapat lebih dari 2,41 juta orang yang terdampak dari bencana parah ini. Gempa dahsyat ini selain merusak sistem penyediaan air dan irigasi Gumbasa yang menyuplai air di Kota Palu dan kabupaten Sigi, juga menyebabkan rusaknya lahan pertanian di kawasan bencana, bahkan sebagian lahan pertanian terendam air.

Para petani di daerah ini tidak bisa bercocok tanam dan kehilangan sumber mata pencaharian, yang mana Kabupaten Sigi merupakan salah satu wilayah yang paling parah terkena dampaknya. Delapan puluh persen rumah tangga di Kabupaten Sigi adalah bertani, dimana hasil padi merupakan penghasilan utama bagi kabupaten tersebut.

Akibat kerusakan parah pada fasilitas irigasi dan alat pertanian, mata pencaharian mereka menghadapi kesulitan, demikian disampaikan dalam rilis dari Taipei Economic Trade Office di Jakarta pada Senin (7/12/2020).

International Cooperation and Development Fund (ICDF) Taiwan bekerja sama dengan World Vision Indonesia memberikan sumbangan dalam bentuk bantuan kerja untuk membantu masyarakat yang terkena dampak.

Serta membersihkan puing-puing lahan pertanian akibat gempa bumi, mempersiapkan lahan pertanian untuk direstorasi, dan menyediakan bahan pertanian kepada masyarakat serta bantuan teknis.

 

Simak videonya di sini

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Kisah Nyata Warga Kabupaten Sigi

Suasana tenda pengungsi korban gempa dan tsunami Palu di lapangan Masjid Agung Daru Salam, Palu, Sulteng, Jumat (5/10). Pemerintah akan membangun barak pengungsian bagi korban gempa dan tsunami di Kota Palu, Sigi dan Donggala. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Proyek tersebut membantu penggalian 50 sumur irigasi dangkal di Desa Lolu, Kabupaten Sigi, memberikan 507 peluang pekerjaan dalam bentuk bantuan kerja (work relief), membersihkan dan meratakan 100 hektar lahan pertanian yang rusak, dan menyediakan fasilitas pertanian bagi 200 petani seperti mesin, benih dan pupuk.

Membantu keluarga di wilayah sasaran yang terkena gempa untuk memulihkan dan meningkatkan mata pencaharian mereka. Film ini mengisahkan bagaimana para korban bencana dengan bantuan ICDF dan World Vision, mendapatkan kembali kehidupan mereka dengan menanam cabai.

Film pendek "Spicy Life" berdasarkan kisah kehidupan nyata dari Safri Andi, keluarga penerima manfaat bantuan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya