Tinjau Banjir Medan, Menteri Basuki Beberkan Sejumlah Langkah Penanganan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, turun langsung meninjau lokasi banjir Medan. Basuki meninjau lokasi banjir di Perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan.

oleh Reza Efendi diperbarui 07 Des 2020, 19:25 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meninjau banjir Medan

Liputan6.com, Medan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, turun langsung meninjau lokasi banjir Medan. Basuki meninjau lokasi banjir di Perumahan De Flamboyan, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan.

Disampaikan orang nomor satu di Kementerian PUPR itu, dalam penanganan banjir yang menerjang Perumahan De Flamboyan akan dilakukan perbaikan dasar sungai atau groundshield. Juga pemadatan tanggul dengan geobag.

"Banjir terjadi di mana-mana, tidak hanya di Sumatera Utara, juga di Aceh Utara," kata Basuki, Senin (7/12/2020).

Menteri Basuki mengaku, dirinya ditugaskan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk melihat banjir di Sumatera Utara (Sumut). Menurutnya, di Perumahan De Flamboyan paling parah, disebabkan karena curah hujan yang tinggi sampai 560 mm.

"Pasti akan kita tangani ini. Kita lihat beberapa hal, mungkin ini terlalu curam sungainya. Ini kan sudetan," sebutnya.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pembuatan Groundshield

Menteri Basuki beberkan sejumlah penanganan pascabanjir Medan

Terkait pembuatan groundshield, Basuki memprediksi akan selesai dalam 3 minggu, karena kemungkinan banjir besar akan datang, mengingat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut saat ini musim hujan.

"Ada terjadi lanina dan awan dari lautan Hindia yang membawa uap air lebih banyak," ujarnya.

Diungkapkan Basuki, penanganan yang dilakukan saat ini sifatnya darurat dengan pemasangan geobag yang padat dan lebih berat. Jika yang melewati air, tidak masalah. Namun jika yang melewati bercampur tanah, bisa mengakibatkan banjir bandang.

"Nanti setelah musim kering, kita akan tangani secara menyeluruh," ucapnya.

Selain penanganan di De Flamboyan, Basuki menyebut juga akan dilakukan penanganan untuk banjir di Kampung Lalang, Kabupaten Langkat, dan Kota Tebing Tinggi. Untuk di Tebing Tinggi juga sama permasalahannya, yaitu tanggul jebol.

"Saya sudah dapat laporan dari kepala balai. Kita akan perbaiki," sebutnya.


Bangun Rusun

Menteri Basuki menyebut banjir di Sumut berdampak besar kepada masyarakat

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, banjir yang melanda beberapa titik di Sumut berdampak besar kepada masyarakat, terutama yang tinggal di bantaran sungai. Pihaknya akan membangunkan rumah susun (rusun) dan apartemen bagi masyarakat di bantaran sungai.

"Mohon, masyarakat yang tinggal di bantaran (sungai), kalau mau pindah, kita bikinkan rusun, apartemen. Jadi tidak tinggal di bantaran," ungkapnya.

Disampaikan Basuki, terjadinya banjir tidak terlepas dari adanya pemukiman masyarakat yang mendekati bantaran sungai. Kemudian, bantaran sungai dijadikan tanggul. Seharusnya, langkah ini harus dilakukan sangat hati-hati.

"Kita semua butuh lahan untuk pemukiman, tapi hati-hati menentukan, Harus dihitung betul," pesannya.


Banjir Sumut

Menteri Basuki menawarkan rumah susun bagi warga bantaran sungai

Sebelumnya, banjir terjadi di beberapa titik di Sumut. Banjir kali ini akibat meluapnya 5 sungai di Medan, yaitu Sungai Deli, Babura, Belawan, Seikambing, dan Mencirim. Sementara banjir di Perumahan De Flmaboyan akibat meluapnya Sungai Pantai Bokek mengalir ke Sungai Belawan.

Banjir yang menerjang Perumahan De Flamboyan menimbukan korban jiwa sebanyak 6 orang. Selain itu, juga terdampak terhadap 343 warga. Akibatnya, mereka mengungsi ke beberapa tempat, seperti rumah saudara dan posko pengungsian.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya