Liputan6.com, Jakarta - Memiliki berat badan yang tak proporsional jadi persoalan bagi Nicola Sambazis, seorang karyawan restoran Yunani di Midtown West Loi Estiatorio di New York, Amerika Serikat (AS).
Namun, saat ini berat badan Nicola telah berubah. Padahal, empat bulan lalu ia kesulitan untuk bergerak karena tubuhnya sangat gemuk.
"Saya sangat gemuk dan susah berjalan dan terengah-engah, serta seluruh tubuh saya sakit," kata pria berusia 55 tahun itu, dilansir dari laman New York Post, Senin, 7 Desember 2020. "Ketika saya bergabung di sini pada Juli, chef Loi mengarahkan saya ke jalan yang menyelamatkan hidup saya."
Baca Juga
Advertisement
Chef Loi adalah Maria Loi, perempuan berambut pirang berusia 60-an yang dikenal sebagai Julia Child of Greece. Ia memuji manfaat kesehatan dari minyak zaitun extra-virgin.
Faktanya, Loi, penulis buku masak favorit The Greek Diet, telah menjadikan hidupnya sebagai pekerjaan untuk mengajarkan kepada dunia tentang pendekatan Mediterania untuk makanan, yang menekankan pada tumbuhan, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan makanan laut sebagai bahan utama.
Ketika pandemi melanda, Loi bertekad membuat 10 karyawannya, beberapa di antaranya berurusan dengan penyakit serius, jadi sesehat mungkin. "Begitu banyak orang yang sakit dan makan dan minum secara berlebihan. Sebagai karyawan restoran, kami berisiko lebih tinggi tertular virus dibandingkan orang yang tinggal di rumah," ujarnya.
"Makanan bagiku seperti obat," imbuh Loi. Dengan bimbingan Loi, timnya yang dia anggap sebagai keluarga telah menyantap makanan yang disiapkannya dengan patuh.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Filosofi Makanan
Filosofi makanan Loi berfokus pada bahan-bahan berkualitas, bukan kalori. Semua staf mulai beralih dengan minum satu sendok minyak zaitun extra-virgin yang bermanfaat untuk memperkuat jantung.
Datang waktu makan, mereka memiliki serangkaian menu. Menu favorit mereka meliputi salad desa, yaitu campuran tomat, bawang merah, paprika hijau dan keju feta, dan sup kacang cannellini atau "fasolada" seperti yang dikenal dalam bahasa Yunani. Hidangan ikan, termasuk branzino panggang dan cod en papillote.
Sambazis mengatakan bahwa beratnya 122 kilogram. Lutut dan punggungnya sakit, dia menderita sleep apnea dan lesu. "Saya sengsara," katanya. "Dokter saya di Mt. Sinai mengatakan kepada saya enam bulan lalu bahwa saya lebih baik melakukan sesuatu untuk menurunkan berat badan dan menjadi lebih sehat, dan sesuatu itu ternyata adalah Maria."
Berat badannya sudah turun 10 kilogram dan terus turun lebih banyak setiap minggu. Dia juga tidur nyenyak dan bebas dari rasa sakit. "Saya menemui dokter saya dua minggu lalu, dan dia menatap saya dua kali dengan takjub."
Sementara itu, rekan pemilik Loi, Alex Antimisiaris telah berhenti minum obat kolesterol, menurunkan tekanan darahnya, dan telah turun 13 kilogram. Ia mengatakan semua pria yang lebih tua di keluarganya pernah mengalami serangan jantung atau menderita penyakit jantung. "Saya pergi ke dokter saya beberapa minggu yang lalu, dan dia menatap saya dengan kaget dan mengatakan kepada saya bahwa pada dasarnya saya telah lolos dari riwayat keluarga saya (sakit jantung)," katanya.
Dr. Stefanos N. Kales, seorang profesor kedokteran di Harvard Medical School mengatakan ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa diet Mediterania Yunani mengurangi risiko penyakit kronis, seperti kanker, penyakit kardiovaskular, dan obesitas. “Orang yang menjalaninya hidup lebih lama, tidur lebih nyenyak, dan memiliki kualitas hidup yang lebih tinggi,” kata dia.
Advertisement