Liputan6.com, Medan - Sebagian warga terdampak banjir Medan mengaku mengalami gatal-gatal dan diare serta penyakit lainnya. Dahliana (36), seorang warga Lingkungan IV, Kelurahan Aur, Medan mengeluh gatal-gatal dan terpaksa meminta obat ke Puskesmas Kecamatan Medan Maimun.
Beruntung mobil keliling Puskesmas Kecamatan Medan Maimun singgah di lokasi banjir ini, dan bisa meminta obat yang diperlukan.
Baca Juga
Advertisement
"Saya senang mobil puskesmas datang ke lokasi banjir di Lingkungan IV, Kelurahan Aur, Kota Medan," ujarnya
Dahliana menyebutkan, penyakit gatal-gatal yang dialaminya itu bisa saja dikarenakan selama tiga hari banjir, tidak teratur tidur dan makan. Serta faktor kondisi di lokasi banjir Medan yang tidak berapa jauh dari Sungai Deli.
"Suaminya juga mengalami diare (mencret) dan dirawat di Puskesmas Kecamatan Medan Maimun," katanya.
Sebelumnya, pada Kamis (3/12/2020) sekitar pukul 21.00 WIB, Sungai Deli meluap dan merendam 234 rumah warga. Banjir dari Sungai Deli itu, adalah banjir kiriman yang berasal dari daerah Berastagi, Kabupaten Karo.
Banjir tersebut merendam sedikitnya 2.773 rumah yang berada di tujuh kecamatan di Kota Medan. Tujuh kecamatan terendam banjir yakni Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah, dan Medan Polonia.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.