Usai 3 Kali Hitung Ulang, Joe Biden Tetap Dinyatakan Menang Pemilu di Georgia

Presiden terpilih Joe Biden mengambil alih negara bagian dengan lebih dari 12.000 suara dalam pemungutan suara bulan lalu.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Des 2020, 06:37 WIB
Calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden berbicara selama debat presiden pertama dengan Presiden Donald Trump di Case Western University and Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio, Selasa (29/9/2020). (AP Photo/Patrick Semansky)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah perhitungan untuk kedua kalinya, Donald Trump diminta untuk mengakui kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS 2020.

Dikutip dari laman Sky News, Selasa (8/12/2020) presiden terpilih Joe Biden mengambil alih negara bagian dengan lebih dari 12.000 suara dalam pemungutan suara bulan lalu.

Biden menjadi calon presiden Demokrat pertama yang menang di sana dalam hampir tiga dekade.

Menteri Luar Negeri Georgia Brad Raffensperger, yang seorang Republikan, mengatakan: "Kami sekarang telah menghitung surat suara yang dikeluarkan secara sah tiga kali, dan hasilnya tetap tidak berubah."

Trump telah berulang kali mengklaim, tanpa bukti, bahwa pemilihan presiden yang dimenangkan Joe Biden telah dicurangi, dengan mengatakan ada kecurangan pemilih yang meluas dan bahwa pengamat pemilu tidak diberi akses ke penghitungan.

"Mereka curang dan mereka mencurangi pemilihan presiden kami, tetapi kami akan tetap memenangkannya," kata Trump.

Penonton menjawab dengan meneriakkan "kami mencintaimu" dan "empat tahun lagi".

Saksikan Video Berikut Ini:


Curi Georgia

Donald Trump besama pasukan AS di Afghanistan. (AFP)

Donald Trump mengklaim bahwa apa yang dilakukan oleh Biden dan kelompoknya adalah tindakkan pencurian.

Donald rump melanjutkan: "Biarkan mereka mencuri Georgia lagi, Anda tidak akan pernah bisa melihat diri Anda di cermin."

Tetapi penghitungan ulang di negara bagian, termasuk peninjauan ulang sekitar lima juta surat suara, belum menemukan penyimpangan yang signifikan.

Lusinan gugatan hukum kampanye Trump telah ditolak oleh pengadilan, yang terbaru pada hari Senin ketika seorang hakim federal di Detroit mengeluarkan tawaran untuk mencabut sertifikasi kemenangan pemilihan Biden di Michigan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya