Liputan6.com, Jakarta - Adalah Yurika Gazuma, seorang teman tuli yang tumbuh dengan mengikuti kelas pengucapan khusus. Kisah gadis asal Jepang yang kini bekerja sebagai seorang model ini pun sukses menyentuh hati banyak orang.
Melansir laman The China Post, Selasa (8/12/2020), Gazuma sering diejek teman-temannya, dan setiap kali diminta bernyanyi di depan kelas selama kelas musik, ia selalu merasa malu. Kala itu, perempuan Jepang ini merasa penampilannya selalu tak tepat.
Baru saat masuk usia remaja, ia akhirnya belajar bagaimana merasa nyaman dengan diri sendiri dan menerima 'kekurangannya'. Meski harus bergantung pada alat bantu dengar, Gazuma memutuskan memasuki industri modeling.
Baca Juga
Advertisement
Ia pun menemukan caranya sendiri untuk jadi bagian industri yang kompetitif dengan bantuan media sosial. Perjuangan masa kecilnya bergema menyentuh banyak penggemar. Mereka mengaku terpikat oleh senyum gadis 20 tahun itu yang berseri-seri dan sikap positifnya.
Banyak penggemar juga meninggalkan pesan dorongan untuk mendukungnya. Gazuma sendiri diketahui memiliki berbagai minat, termasuk bermain sepak bola dan bola basket.
Di samping itu , sang model juga suka memasak dan memanjakan dirinya dengan makanan enak. Ia mungkin hanya seorang pelajar, tapi berkat popularitasnya di media sosial, banyak yang menanti masa depan dan inspirasi lain darinya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Pernah Tampil Macam-Macam
Di rangkaian potret di akun Instagram pribadinya, Yurika Gazuma acap kali berbagai kegiatan dan penampilannya dengan ragam busana. Ia telah tampak mengenakan pakaian kasual, busana pantai, sampai kimono modern.
Riasan wajahnya yang dijaga selalu minimal justru jadi daya tarik lain. Pasalnya, banyak penggemar mengagumi betapa natural pesona yang dihadirkan dalam keseluruhan penampilan si model.
Gaya rambut hitam lurusnya pun tak pernah macam-macam. Dengan sering kali mengandalkan tatanan rambut berponi, Gazuma tampil sederhana, namun sanggup memukau tak sedikit pasang mata.
"Saya sangat senang melihat pancaran percaya dirinya. Sudah seharusnya lapisan masyarakat kita tak memberi kesempatan karena kondisi, namun usaha yang dilakukan seseorang," tulis seorang warganet.
Advertisement