Liputan6.com, Washington, D.C. - Pensiunan jenderal bintang empat, Llyod Austin, dipilih Joe Biden sebagai menteri pertahanan (menhan) Amerika Serikat. Lloyd Austin bakal menjadi jenderal kulit hitam pertama yang memimpin Pentagon.
Politico melaporkan, Selasa (8/12/2020), Lloyd Austin pernah memimpin U.S. Central Command sebelum pensiun pada 2016. Pemilihan Austin menggeser Michèle Flournoy, mantan penasihat militer Barack Obama, yang sempat dijagokan menjadi menhan perempuan.
Baca Juga
Advertisement
Lloyd Austin ikut terlibat dalam Perang Irak, termasuk dalam menarik mundur pasukan. Selama ini, ia dikenal low-profile, kerap menghindari media atau hadir di acara think tank.
Joe Biden disebut berada dalam tekanan untuk memilih jenderal kulit hitam sebagai menhan. Sebelumnya, Biden berjanji akan memiliki kabinet dengan anggota dari berbagai latar belakang.
Ia dikabarkan memilih Lloyd Austin setelah sempat juga mempertimbangkan Jeh Johnson sebagai menhan. Jeh Johnson adalah mantan menteri keamanan dalam negeri di era Barack Obama.
Jeh Johnson menghadapi penolakan dari Black Caucus di Kongres AS. Pasalnya, Johnson mendukung deportasi serta serangan drone yang membunuh warga sipil di era Obama.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Perlu Persetujuan Kongres
Semua menteri pilihan Joe Biden harus mendapat persetujuan dari Kongres AS terlebih dahulu. Karier Lloyd Austin sebagai jenderal bintang empat justru berpotensi menghambatnya.
Ada kalangan di Kongres yang tidak ingin jenderal bintang empat menjadi menhan, seperti yang dilakukan Donald Trump saat menunjuk Jim Mattis.
Analis militer juga menolak pemilihan Llyod Austin. Profesor Universitas Georgetown dan mantan pejabat Pentagon, Rosa Brooks. Ia menilai menunjuk pensiunan jendral sebagai menhan, yang merupakan jabatan sipil, bukanlah hal yang bagus.
Kubu Biden masih menolak berkomentar tentang penunjukan Austin. Namun, pejabat pertahanan yang ikut dalam tim transisi Biden menganggap hubungan Biden dan Austin bakal mulus dan minim ketegangan.
Advertisement