Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya potensi angin kencang. Potensi angin kencang diprediksi terjadi selama tiga hari ke depan.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG A. Fachri Radjab mengatakan, kondisi cuaca hujan lebat yang disertai angin kencang yang terjadi di Bandung dan beberapa lokasi lain di bagian selatan Indonesia disebabkan oleh fenomena atmosfer dalam skala yang lebih luas.
Pertama, kata dia, akibat adanya bibit siklon tropis di selatan Jawa yang menyebabkan meningkatnya kecepatan aliran udara. BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta memantau pertumbuhan bibit siklon tropis dengan kode “96S” yang berada di Samudra Hindia sebelah selatan Banten. Berdasarkan analisis pada 5 Desember 2020 pukul 19.00 WIB, bibit siklon tersebut berada di 8.7 LS dan 105.3 BT, atau sekitar 350 km selatan barat daya Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
"Saat ini sistem '96S' memiliki tekanan udara minimum di pusatnya sebesar 1005 hPa dengan kecepatan angin maksimum 25 knot atau sekitar 45 km/jam," kata Fachri, Selasa (8/12/2020).
Lebih jauh Fachri menjelaskan, dari hasil pemodelan cuaca numerik, bibit siklon tropis “96S” diprakirakan mengalami peningkatan kecepatan angin yang signifikan terjadi pada Selasa (8/12/2020).
Bibit siklon tropis ini berpotensi menjadi siklon tropis pada Selasa malam atau Rabu pagi dengan pergerakan ke arah Tenggara-Selatan menjauhi wilayah Indonesia.
"Bibit siklon tropis '96S' ini mengakibatkan pertumbuhan awan hujan yang signifikan di sekitar wilayah Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Masyarakat diimbau waspada karena diprakirakan daerah-daerah tersebut berpotensi terkena dampak berupa hujan lebat dan angin kencang di sebagian wilayahnya," paparnya.
Selain siklon tropis, Fachri menyebutkan pergerakan massa udara yang massif dan kencang dari wilayah utara Indonesia ke wilayah selatan juga menjadi penyebab angin lebih kencang di kawasan Bandung dan sekitarnya.
"Pergerakan massa udara sampai tiga hari ke depan masih berpotensi terjadi," ujar dia.
Meski demikian, Fachri meminta masyarakat untuk tidak panik. Untuk langkah antisipasi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan pemangkasan dahan pohon untuk mengurangi beban pohon.
"Pastikan juga lingkungan kita siap untuk menerima dan mengalirkan air hujan sehingga dapat mengurangi risiko banjir," kata Fachri.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.