Polisi: Jenazah 6 Anggota FPI Akan Diserahkan ke Keluarga Setelah Magrib

Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan, kepolisian siap memberikan pengawalan terhadap keenam jenazah anggota FPI sampai ke peristirahatan terakhir.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 08 Des 2020, 16:52 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memberikan keterangan pers di area Polda Metro Jaya, Selasa (1/12/2020). Hingga Selasa sore pukul 15.00 WIB, Pimpinan FPI Muhammad Rizieq Shihab beserta rombongannya belum muncul di Polda Metro Jaya. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kepolisian akan menyerahkan enam jenazah anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) yang terlibat baku tembak dengan polisi ke pihak keluarga pada hari ini, Selasa (8/12/2020). Jenazah mereka berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Mereka adalah Faiz Ahmad Syukur (22), Andi Oktiawan (33), M Reiza (20), Muhammad Suci Khadavi Poetra (21), Lutfhil Hakim (24), dan Akhmad Sofiyan (26). Keenam orang anggota FPI itu tewas diterjang timah panas oleh anggota Polda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan, tim dokter forensik dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati masih melakukan autopsi terhadap keenam jenazah tersebut. Jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga setelah tim dokter forensik merampungkan autopsi.

"Hari ini jenazah rencananya akan diambil oleh keluarga di Rumah Sakit Polri. Kami sudah berkoordinasi dengan keluarga maupun dari pihak pengacaranya. Mudah mudahan setelah magrib nanti akan diambil keenam enamnya setelah dilakukan autopsi tim forensik kedokteran Rumah Sakit Polri Kramat Jati," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (8/12/2020).

Yusri mengatakan, kepolisian siap memberikan pengawalan terhadap keenam jenazah anggota FPI itu sampai ke peristirahatan terakhir.

"Semuanya nanti akan kita lakukan pengawalan sampai mana tujuan yang diharapkan pihak keluarga," ujar dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek

Sekretaris Umum FPI Munarman (kanan) memberikan keterangan terkait aksi penyerangan terhadap polisi oleh Laskar FPI di Petamburan III, Jakarta, Senin (7/12/2020). Munarman membantah adanya aksi penyerangan terhadap polisi oleh Laskar FPI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Anggota Polda Metro Jaya dan sekelompok orang yang diduga pengikut Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab terlibat baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek.

Peristiwa itu bermula saat enam polisi menyelidiki terkait rencana pengerahan massa pada pemeriksaan Rizieq Shihab yang dijadwalkan berlangsung pukul 10.00 WIB Senin 7 Desember 2020. Polisi mendapatkan informasi, akan ada pengerahan massa ke Polda Metro Jaya saat pemeriksaan tersebut.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran menjelaskan, anggota kemudian bertemu dengan kendaraan yang ditumpangi pengikut Rizieq Shihab di Kilometer 50 ruas Tol Jakarta-Cikampek. Hal itu terjadi pada pukul 00.30 WIB, Senin (7/12/2020).

Kendaraan petugas itupun dipepet dan diserang. Baku tembak pun tak terhindarkan. Fadil Imran menyebut, ada 10 orang yang diduga pengikut Rizieq Shihab di mobil tersebut.

Akibat baku tembak itu, enam orang di antaranya yang disebut Fadil sebagai anggota laskar khusus itu tewas.

"Kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan sajam. Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang kemudian melakukan tegas dan terukur sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS (Muhammad Rizieq Shihab) yang berjumlah 10 orang itu ada enam yang meninggal dunia," papar Fadil.

Fadil mengatakan, tidak ada polisi yang terluka pada kejadian itu. "Tidak ada anggota yang terluka. Hanya kerugian materil kendaraan," ujar dia dalam konferensi pers, Senin.

Menurut dia, empat anggota laskar khusus lainnya melarikan diri.

FPI mengatakan, justru anggotanya lah yang diadang oleh orang tak dikenal di tol tersebut. Kuasa hukum Rizieq Shihab, Aziz Yanuar menegaskan, pihaknya lah yang diserang dan ditembak.

"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS (Imam Besar Habib Rizieq Shihab) dan keluarga serta penculikan terhadap enam orang laskar pengawal IB," tutur Aziz dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).

Dia mengatakan, peristiwa terjadi di dekat pintu Tol Kerawang Timur. Menurut dia, saat itu, Rizieq dan keluarganya termasuk cucunya yang masih balita akan menuju tempat pengajian subuh keluarga.

"Sekali lagi ini pengajian subuh internal khusus keluarga inti. Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK," ujar Aziz.

Dia menyebut OTK ini mengeluarkan tembakan ke laskar pengawal keluarga. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya