Liputan6.com, Jakarta - Kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat. Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane mengatakan, peningkatan terjadi karena pasien kontak erat dengan kasus Covid-19 tidak melakukan isolasi secara serius.
"Isolasi dan karantina yang disiplin ini yang kita masih PR besar," kata Masdalina dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui YouTube BNPB Indonesia, Selasa (8/12/2020).
Advertisement
Menurut Masdalina, sejumlah daerah di Indonesia sudah mengisolasi pasien Covid-19 dengan baik. Namun, pada kasus kontak erat dengan pasien Covid-19 belum diisolasi dengan ketat.
Padahal, pasien kontak erat dengan kasus Covid-19 bisa membawa virus Sars-Cov2 meskipun berstatus tanpa gejala.
"Isolasinya di beberapa wilayah sudah tertangani dengan baik tapi karantinanya belum. Jadi kontak erat dengan kasus konfirmasi ini juga harus dilakukan karantina," ujar dia.
Masdalina mengingatkan, pasien kontak erat dengan kasus Covid-19 harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Bila telah menjalani isolasi, pasien tersebut sudah bisa beraktivitas kembali seperti biasa di luar rumah.
"Mereka harus di rumah selama 14 hari walaupun dia tidak dilakukan pemeriksaan swab karena tanpa gejala," tandas Masdalina.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Update kasus Covid-19 per 8 Desember 2020
Sebanyak 5.292 orang terkonfirmasi positif virus Corona atau Covid-19 pada Selasa (8/12/2020). Dengan demikian, total kasus positf Covid-19 di Indonesia menjadi 586.842 orang.
Hal ini seperti disampaikan berdasarkan data dari Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19.
Sedangkan kasus sembuh pada hari ini bertambah 4.295 orang. Jadi, total akumulatif kasus sembuh di Indonesia ada 483.497 orang.
Untuk kasus meninggal dunia ada penambahan 133 orang. Sehingga, total akumulatifnya ada 18.000 pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Indonesia sampai saat ini.
Data update pasien Covid-19 ini tercatat sejak Senin, 7 Desember 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka
Advertisement