Liputan6.com, Mataram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus menggenjot promosi Sirkuit Mandalika MotoGP. Koordinator Pemasaran Regional 1 Area 1 Kemenparekraf/Baparekraf, Taufik Nurhidayat mengatakan, sebagai destinasi wisata super prioritas, Mandalika mendapat perhatian khusus. Promosi pun telah disiapkan dengan baik, bahkan jauh sebelum event kejuaraan balap motor dunia itu dihelat.
"Enam bulan sebelum pelaksanaan MotoGP, promosi akan kami gencarkan. Sudah ada online travel agent yang mau kerja sama, tapi kita belum bisa kita sebut (namanya)," kata Taufik pada acara Perjalanan Wisata Pengenalan Forum Komunikasi di Lombok 7-9 Desember 2020.
Menurutnya salah satu yang telah dipersiapkan adalah penguatan branding dan paket promosi MotoGP melalui tiket yang akan dibeli oleh penggemar MotoGP. "Jadi ada paket tiket yang di-branding dengan akomodasi, termasuk souvenir dari MotoGP. Karena MotoGP ini kelas dunia dan akan diliput oleh banyak jurnalis dunia," tutur Taufik.
Baca Juga
Advertisement
Taufik berharap pandemi Covid-19 bisa segera berakhir agar agenda promosi Sirkuit Mandalika MotoGP yang telah dipersiapkan tak terganggu. "Yang penting juga pandemi ini bisa diatasi. Mudah-mudahan kalau vaksin sudah ditemukan situasi bisa kembali normal. Jadi, ajang ini bisa disaksikan bersama. Pastinya akan ada pergerakan ekonomi juga," kata Taufik.
Pasar Wisatawan Domestik
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal menjelaskan, saat ini prioritas yang tengah dikebut adalah penyelesaian fisik race MotoGP. "Di Mandalika sudah mulai pengaspalan tahap pertama. Seluruh venue luasnya 120 hektar, semua jalur race sudah bisa dikerjakan dan sekarang dalam proses pengerjaan," ujar Lalu.
Saat ini, progres pengerjaan Sirkuit Mandalika MotoGP sudah memasuki setengah dari rencana pengerjaan. "Kalau bilang presentase, presentase fisik 40 - 50 persen. Jadi Maret itu mulai ada uji coba," tutur Lalu. Sementara mengenai penonton, Lalu tak bisa menjamin sepenuhnya. Jika pandemi tak berakhir Lalu menila kemungkinan besar event tersebut dihelat tanpa penonton. "Kalau pandemi tidak selesai, event ini mungkin kita kemas tanpa penonton. Tapi kalau bisa ada penonton kapasitasnya bisa 150 ribu," tutur dia.
Saat ini, ia melanjutkan, maping pasar tengah dilakukan. Salah satu ceruk pasar yang dibidik adalah Australia. "Kami berupaya pada progres penyelesaian race venue. Kita berupaya maping dan pasar terbesar adalah dari Australia. Sedapat mungkin kita gaet wisatawan dari luar. Asia mulai dari Thailand, Malaysia adalah pasar kedua kita. Pasar ketiga kita adalah backpaker dari Eropa yang akan hadir karena banyak pembalap dari sana," tutur Lalu.
"Tapi studi kita 50 persen pasarnya itu adalah masyarakat Indonesia. Jadi bagaimana kita mengemas paket ini, karena rata-rata lama tinggal mereka 6 hari. 3 hari di race dan 3 hari mereka mencari spot (wisata)," jabarnya.
Lalu menilai Mandalika memiliki keunikan tersendiri dibanding sirkuit di negara lain. "Dia 50 meter dari garis pantai dengan pasir putih. Tidak ada pedok permanen di tengah racing itu nanti ada bazar. Penontonnya nanti kita taruh di bukit-bukit. Konsepnya seperti di race Monaco. Mandalika MotoGP menurut Dorna paling indah di dunia karena yang desain dia juga," demikian Lalu.
Advertisement