Sebelum Herd Immunity dari Vaksinasi Corona Terbentuk, Protokol Kesehatan Jadi Senjata Terampuh

Sebelum herd immunity dari vaksinasi Corona terbentuk, penerapan protokol kesehatan menjadi senjata terampuh.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Des 2020, 09:00 WIB
Banner Infografis Vaksin Covid-19 dan Rencana Vaksinasi di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta Sebelum kekebalan komunitas atau herd immunity dari vaksinasi COVID-19 terbentuk, penerapan protokol kesehatan COVID-19 3M menjadi senjata terampuh.

Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak harus dilakukan dengan baik sebelum vaksin Corona memeroleh izin edar dari BPOM RI sebagai penggunaan darurat.

Dalam konferensi pers pada Selasa, 8 Desember 2020, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kekebalan komunitas tercapai tatkala 70 persen populasi penduduk sudah menerima vaksin Corona.

"Dibutuhkan sekitar 70 persen populasi untuk membentuk kekebalan komunitas. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dampak vaksinasi terhadap pengendalian transmisi COVID-19 akan berlangsung secara bertahap," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta.

"Oleh karena itu, sebelum herd immunity terbentuk, kita tidak boleh melupakan senjata terampuh yang sudah dipakai saat ini, yaitu disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Tingkat kedisiplinan terhadap protokol kesehatan tetap kunci utama penanganan COVID-19 yang efektif.

Untuk vaksin yang disiapkan Pemerintah untuk vaksinasi sesuai Keputusan Menteri Kesehatan No. 9860 Tahun 2020 melliputi Sinovac, AstraZeneca, BioFarma, Moderna, Pfizer, dan Sinopharm.

"Vaksin COVID-19 ini tujuannya, salah satu upaya penanganan pandemi dengan menghadirkan kekebalan komunitas atau herd immunity," terang Wiku.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Meski Sudah Ada Vaksin Corona, Protokol Kesehatan Tetap Dilakukan

Seorang anak didampingi orangtua mencuci tangan terlebih dahulu sebelum mengikuti program BIAS di Kantor Kelurahan Tamansari, Jakarta, Selasa (24/11/2020). BIAS dipusatkan di kantor kelurahan masing-masing wilayah. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Adapun vaksin Corona yang sudah tiba di Indonesia dalam bentuk siap pakai dari Sinovac, Tiongkok. Kini, vaksin tersebut di penyimpanan Bio Farma yang berada di Bandung, Jawa Barat.

Ketua Satuan Tugas Satgas COVID-19 Doni Monardo pun mengajak semua pihak agar tetap menjalankan protokol kesehatan, meski vaksin sudah ada. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa upaya 3M ditambah 3T (tracing, testing, treatment) sangat penting dilakukan untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.

"Meski sudah ada vaksin, kita tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan. Bapak Presiden menggaris bawahi pentingya 3M dan 3T,” tutur Doni konferensi pers di Jakarta, Senin (7/12/2020).

Doni juga mengingatkan kepada masyarakat agar tetap meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai kepercayaannya masing-masing, sehingga mendapat perlindungan selama menghadapi pandemi.

"Kita harus meningkatkan juga keimanan dan ketaqwaan kita, sesuai agama masing-masing. Karena kita bangsa Indonesia adalah insan Pancasila,” pesannya.


Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19

Infografis Jangan Lengah Protokol Kesehatan Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya