Pelepasan Ekspor Produk Indonesia oleh Jokowi Bikin UMKM Semangat

Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor produk Indonesia ke pasar global, dinilai menjadi penyemangat para eksportir khususnya UMKM.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Des 2020, 11:30 WIB
Pengunjung memilih produk UMKM pada acara In Store Promotion di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/11/2020). Sektor UMKM mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan menopang pertumbuhan ekonomi di masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor produk Indonesia ke pasar global, dinilai menjadi penyemangat para eksportir untuk melakukan kegiatan ekspor. Sebab, pelaku eksportir memerlukan hal tersebut dari kepala negara.

"Itu memotivasi kami para eksportir. Bagus, kan kami perlu motivasi dari Presiden. Presiden kan eksportir. Sekarang perusahaannya yang furniture untuk ekspor. Jadi dia mengerti betul persoalan ekspor. Jadi sebagai bapak negara dia memberikan semangat kepada eksportir untuk masuk," kata Wakil Ketua Kadin Bidang Perdagangan, Benny Soetrisno, Jakarta, Rabu (9/12/2020).

Menurut dia, dalam kondisi pandemi COVID-19 sekarang ini, kegiatan ini harus terus ditingkatkan. Dengan meningkatkan kegiatan ekspor, maka perekonomian nasional akan membaik ditambah terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat.

"Dalam kondisi seperti ini, salah satunya adalah ekspor yang dapat menggerakan ekonomi kita. karena kebutuhan kerja kita dua, satu devisa satu lapangan kerja. Devisa dan lapangan kerja bisa diperbesar kalau kita meningkatkan ekspor itu," ujar Benny.

Sementara untuk meningkatkan keterlibatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam kegiatan ekspor ini, Benny menyarankan model pembiayaan di lembaga penbiayaan ekspor indonesia (LPEI) diperbarui. Supaya LPEI bisa membiayai UMKM yang akan melakukan kegiatan ekspor.

"Maka dia yang didorong membuat produk-produk baru yang sekarang kita engga ada. ya kita contoh saja Vietnam, Malaysia, Singapur, bagaimana mereka membiayai produk-produk UMKM untuk ekspsor," kata dia.

Sementara dari sisi UMKM, Benny menyarankan sedianya para pelaku usaha lebih meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Kemudian, produk yang dibuat mengikuti standar negara yang akan dituju.

"Dia harus mengikuti standar produk di negara yang dituju, misal mau ekspor kopi ke eropa ya harus mengikuti. Nah, itu harus diberitahukan ke UMKM," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Lepas Ekspor Secara Virtual

Presiden Joko Widodo saat wawancara khusus dengan SCTV di Long Room Istana, Jakarta, Rabu (20/7). Presiden menjelaskan berbagai macam keuntungan dari Tax Amnesty. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Adapun pada Jumat 4 Desember 2020 lalu, Presiden Joko Widodo secara virtual melakukan seremoni pelepasan ekspor serentak tahun 2020 yang dikoordinir Kementerian Perdagangan dan disaksikan Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto. Dari 133 perusahaan yang berpartisipasi, sebanyak 54 perusahaan di antaranya merupakan UMKM.

Nilai ekspor UMKM tercatat mencapai 12,29 juta dolar AS atau setara Rp 178,15 miliar. Dari 54 UMKM tersebut, tujuh UMKM akan melakukan ekspor perdananya. Sedangkan, total nilai ekspor perusahaan non-UMKM dan UMKM tercatat sebesar 1,64 miliar dolar AS atau setara dengan Rp 23,75 triliun.

Presiden memerintahkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan instansi terkait untuk lebih banyak memberi akses dan pendampingan kepada pelaku UMKM sehingga bisa merambah pasar ekspor. Predisen juga mengingatkan, kegiatan ini harus dilanjutkan. Bukan sebagai seremonial saja.


Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona

Infografis Ekonomi Indonesia di Tengah Wabah Corona (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya