Liputan6.com, Jakarta PT Bio Farma memperkirakan penyuntikan vaksin COVID-19 perdana pada Februari 2021. Penyuntikan dilaksanakan setelah izin darurat penggunaan (Emergency Use Authorization/EUA) diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan menyebut, vaksin Corona yang dimaksud merupakan vaksin Sinovac yang tiba di Tanah Air dalam bentuk siap pakai.
Advertisement
"Karena ini vaksin jadi, begitu kita terima izin edar untuk pemakaian, tentunya ini bisa langsung (disuntikkan). Kalau perkiraan saya, Februari harusnya sudah bisa dilakukan (penyuntikan)," kata Iwan saat memberikan keterangan resmi secara virtual, Selasa (8/12/2020).
Untuk izin EUA dari BPOM, lanjut Iwan, diperkirakan akhir Januari 2021 sudah keluar. Meski begitu, Bio Farma tetap menunggu keputusan resmi dari BPOM.
"Kita juga harus menunggu izin dari BPOM untuk EUA. Sesuai dengan jadwal yang akan diterima ya kurang lebih akhir Januari 2021. Ini menunggu laporan hasil uji klinik fase 3 Sinovac di Bandung, Jawa Barat," lanjutnya.
"Tapi untuk penggunaannya (penyuntikan) kita menunggu sampai keluarnya izin darurat dari BPOM."
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Produksi Vaksin COVID-19 dari Bulk Sinovac
Iwan menambahkan, Bio Farma tidak hanya menyediakan produksi vaksin Corona Sinovac dalam bentuk siap pakai, melainkan juga hasil produksi dari bahan baku (bulk). Bulk vaksin Sinovac akan diproduksi oleh Bio Farma.
"Yang sudah kami terima ini dalam bentuk jadi (siap pakai). Nanti juga akan disusul dengan vaksin yang akan kami produksi di Bio Farma dari bentuk bulk," tambahnya.
"Nanti akan disesuaikan pendistribusiannya oleh Kementerian Kesehatan. Dari Bio Farma akan mendistribusikan sampai provinsi, seperti halnya vaksin pada umumnya."
Bulk vaksin Sinovac dipersiapkan datang pada bulan Desember 2020 sebanyak 15 juta dosis. Lalu menyusul datang lagi pada Januari 2021 sebesar 30 juta dosis. Total bulk yakni 45 juta dosis.
Vaksin Corona Sinovac dalam bentuk siap pakai yang sudah datang 1,2 juta dan akan menyusul 1,8 juta dosis paling telat awal Januari 2021. Total pengadaan vaksin Sinovac siap pakai menjadi 3 juta dosis.
Advertisement