Liputan6.com, Jakarta Kepatuhan pemilih dalam gelar Pilkada 2020 yakni 96,59 persen pakai masker dan sudah 128.000 orang yang diingatkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak).
Data kepatuhan pemilih Pilkada 2020 tersebut terpantau pada Dashboard Sistem Bersatu Lawan (BLC) COVID-19 dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19, yang diakses pukul 13.21 WIB.
Advertisement
Ketua Bidang Data Teknologi dan Informasi Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah memaparkan, lebih dari 227.492 orang dipantau di 34.014 titik yang tersebar di 299 kabupaten/kota di 33 provinsi.
"Perilaku untuk menggunakan masker kepatuhannya diangka 96,59 persen. Kemudian menjaga jarak, laporan yang diterima adalah 91,46 persen," papar Dewi saat Monitoring Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (9/12/2020).
"Kalau dilihat berdasarkan provinsi, kepatuhan menggunakan masker yang paling tinggi di Sulawesi Tenggara mencapai 100 persen, yang terendah adalah 80,95 persen di Papua."
Untuk kepatuhan menjaga jarak saat Pilkada Serentak 2020 yang lebih tinggi diduduki Sulawesi Tenggara (100 persen) dan terendah di Papua (64,73 persen). "Hasil ini nanti bisa kita evaluasi juga ke masing-masing daerah," imbuh Dewi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
128 Ribu Pemilih Diingatkan 3M
Dashboard BLC Satgas COVID-19 juga menunjukkan, jumlah pemilih Pilkada 2020 yang ditegur atau diingatkan 3M sudah 128.000 pemilih.
"Data ini terus bergerak per detik ya. Saat ini, yang banyak diingatkan 3M itu Sumatera Utara (27.082 pemilih). Petugas di sana sudah bekerja keras mengingatkan para masyarakat terhadap 3M," terang Dewi.
"Kemudian di Bali 22.222 pemilih, Riau 14.189 pemilih, dan Jawa Timur 11.404 pemilih yang diingatkan 3M."
Setiap detik laporan yang masuk ke Sistem BLC sudah lebih dari 43.000 foto pelaksanaan Pilkada 2020. Dari foto-foto yang masuk akan dijadikan bahan evaluasi.
"Sudah ada 43.000 foto yang kami terima dari daerah untuk mengevaluasi pelaksanaan Pilkada di Indonesia," ujar Dewi.
Advertisement