Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp Business mengumumkan fitur baru, Keranjang Belanja (Cart). Fitur WhatsApp ini akan semakin mempermudah proses pemesanan dan penjualan melalui aplikasi tersebut.
WhatsApp Business telah berkembang menjadi gerai toko tempat pelanggan bertanya, dan melakukan transaksi jual-beli. Karena itu, para pengguna, baik pemilik UMKM maupun pelanggannya, sangat dimudahkan, terutama masyarakat yang mencari alternatif belanja jelang momen belanja akhir tahun sembari tetap menjaga jarak fisik.
Baca Juga
Advertisement
Melalui fitur Keranjang Belanja, para pelanggan toko di WhatsApp Business cukup menelusuri Katalog, memilih beberapa produk yang disukai, lalu mengirimkan semua pesanannya dalam sebuah chat kepada admin toko.
"Pelanggan tidak lagi direpotkan dengan mengetik pesanan satu per satu. Hal ini juga akan mempermudah admin toko untuk melacak pesanan, mengelola permintaan dari pelanggan, dan memproses pesanan dengan lebih efisien," kata juru bicara WhatsApp dalam keterangannya seperti dikutip pada Kamis (10/12/2020).
Agradaya, pelaku bisnis rempah dan bumbu berbasis berkelanjutan di Yogyakarta, mendapatkan akses awal untuk menguji coba fitur baru ini. Mereka menyatakan Keranjang Belanja telah memudahkan pengelolaan pesanan pelanggan tanpa harus diskusi panjang, sehingga meminimalkan kemungkinan terjadi kesalahan pemesanan.
Fitur-fitur Baru
Sepanjang tahun ini, WhatsApp Business telah meluncurkan beberapa pembaruan termasuk Kode QR, Katalog, dan Keranjang Belanja.
Kehadiran pembaruan ini bertujuan meningkatkan efisiensi pengalaman belanja bagi penggunanya, serta memudahkan siapa saja untuk mengembangkan bisnis.
Pihak WhatsApp mengungkapkan selalu berupaya menyediakan dukungan inovatif bagi pemilik UMKM dengan cara yang paling praktis, sambil tetap mempertahankan prinsipnya sebagai aplikasi pesanan pribadi.
"Meskipun transaksi pembayaran tetap perlu dilakukan melalui platform lain, WhatsApp berharap dapat mendukung lebih banyak UMKM di Indonesia untuk tumbuh secara digital melalui WhatsApp Business," ujar juru bicara WhatsApp menutup pernyataannya.
(Din/Why)
Advertisement