Liputan6.com, Palembang - Money politic diduga turut mencemari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan (Sumsel).
Seperti penemuan Satgas Anti Politik Uang yang dibentuk pasangan calon (paslon) nomor urut 1 Devi Harianto - Darmadi Suhaimi (DHDS).
Baca Juga
Advertisement
Pada Selasa (8/12/2020) malam sekitar pukul 23.30 WIB, tim Satgas Anti Politik Paslon Nomor Urut 1 sedang berjaga di tiap persimpangan jalan di Kabupaten PALI Sumsel.
Salah satu anggota tim satgas Anti Politik Uang PALI Sudiro Marwan mengatakan, di kawasan Sumberejo Kelurahan Talang Ubi Utara Kecamatan Talang Ubi PALI Sumsel, tim Satgas Anti Politik PALI tersebut melihat ada kendaraan jenis Toyota Avanza berwarna silver yang melintas.
Diduga mobil tersebut akan digunakan untuk dugaan money politic, dia bersama anggota timnya akhirnya menghentikan laju kendaraan tersebut dengan menyalib menggunakan mobil patrol. Di dalam mobil itu, ada tiga orang warga PALI, yaitu AG, HK dan RG.
“Saat kami tanya, tiga orang warga tersebut enggan membuka pintu. Jadi kami giring mobilnya ke kantor Bawaslu PALI untuk dilaporkan dan diminta melakukan penggeledahan,” katanya, Rabu (9/12/2020).
Karena petinggi Bawaslu PALI Sumsel tidak ada di kantor, mereka menunggu sekitar tiga jam lamanya.
Akhirnya pada Rabu dini hari sekitar pukul 02.30 WIB, Komisioner dan Sekretaris Bawaslu PALI Sumsel tiba di kantor Bawaslu PALI. Mereka langsung menerima laporan dan melakukan penggeledahan.
Penggeledahan sendiri disaksikan oleh pihak Bawaslu PALI, aparat keamanan dan pelapor. Hasil dari penggeledahan kendaraan tersebut, ditemukan kantong kresek yang disimpan di dalam dashboard mobil bagian depan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
Amplop Berisi Uang
“Di dalam kantong kresek itu, ada 9 lembar amplop putih yang berisi uang. Ada juga ditemukan 2 keping plat kendaraan berwarna merah di bagian belakang kendaraan,” ucap Komisioner Bawaslu PALI Divisi Pengawasan Iwan Dedi.
Saat diinterogasi, ketiga warga yang membawa kendaraan tersebut belum mau buka suara terkait barang bukti amplop dan plat merah tersebut.
Advertisement