Liputan6.com, Jakarta - Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2 Pilkada Kota Medan, Bobby Nasution dan Aulia Rahman, dinyatakan menang versi hitung cepat atau quick count lembaga survei Charta Politika. Hasil tersebut diketahui usai suara masuk 100 persen pada pukul 17.40 WIB.
"Persentasenya, 55,2 persen untuk pasangan Bobby-Aulia, sedangkan 44,8 persen untuk pasangan nomor urut 1 Akhyar-Salman," tulis Charta Politika dalam hasil surveinya.
Advertisement
Kendati demikian, hasil hitung cepat Pilkada 2020 ini bukanlah merupakan hasil sah yang diakui Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab hasil sah KPU baru akan diakui usai penghitungan dilakukan manual berjenjang.
Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution, menggunakan hak suara pada Pilkada Medan. Bersama Kahiyang Ayu, keduanya mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 022, Kelurahan Asam Kumbang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.
Pantauan Liputan6.com, Rabu (9/12/2020), Bobby dan Kahiyang tiba di TPS yang berada di Kompleks Taman Setia Budi Indah, tepatnya di Blok VV, sekitar pukul 10.00 WIB.
Bobby tampak mengenakan baju putih panjang bercelana hitam, sedagkan Kahiyang mengenakan terusan putih celana jins.
Usai mencoblos, Bobby menyempatkan diri bertemu dengan para jurnalis. Bobby menyampaikan, ia dan Calon Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman, sudah optimal dalam menyosialisasikan program-program yang akan mereka laksanakan jika duduk di Balai Kota Medan.
"Yang penting hari ini masyarakat ramai-ramai ke TPS memberikan suara, memberikan pilihan, dan mudah-mudahan program yang kami tawarkan dapat diterima dan bisa memilih kami," kata Bobby.
Diungkapkan Bobby, animo masyarakat datang ke TPS dalam menggunakan hak pilih meski di tengah pandemi Virus Corona Covid-19 juga cukup bagus. Menurutnya, masyarakat saat ini sudah lebih ingin Kota Medan lebih bagus lagi, lebih baik lagi.
"Itu salah satu motivasi masyarakat untuk datang ke TPS. Karena salah satu untuk membenahi kota dengan bisa memilih pemimpinnya, ini jadi salah satu motivasi bagi masyarakat Medan," ungkap Bobby Nasution.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menko Polhukam Minta Tak Euphoria
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud Md mewanti kepada siapa pun pasangan calon yang dimenangkan versi hitung cepat, untuk menahan diri dari euphoria.
Mahfud juga meminta, kepada penyelenggara pemilu untuk transparan, penyelenggara diharap tidak dianggap sebagai pihak tertutup oleh siapa pun.
Mahfud pun juga mempersilakan untuk mewartakan hal tersebut, karena sistem yang terbuka adakah ciri dari negara demokrasi.
"Pokoknya terbuka saja, kalau ada yang diberitakan itu biasa, ini negara demokrasi, agar tidak timbul berbagai fitnah, buka akses jangan sampai ngusir wartawan apalagi lalu ditindak kekerasan, dipukul, terbuka saja," jelas Mahfud saat jumpa pers di Kantor BNPB Jakarta, Rabu 9 Desember 2020.
Advertisement