Liputan6.com, Jayapura - Seorang anggota Brimob terpanah pada lengan kanan saat melakukan pengamanan pilkada di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua. Saat ini, korban atas nama Brigpol Sudes Yanto mendapatkan perawatan di RSUD Kawera, Mamberamo Raya.
Wakapolda Papua, Brigjen Pol Mathius Fakhiri menyebutkan korban dalam keadaan stabil dan kondisi keamanan di Mamberamo Raya kondusif.
Baca Juga
Advertisement
“Saat kejadian, korban menegur seorang warga dalam keadaan mabuk yang ingin merampas kotak suara. Pelaku tak terima dan memanah korban dan melukai lengan kanannya,” ujar Mathius, Rabu (9/12/2020).
Dalam kejadian ini diketahui ada lebih 20-an orang berkerumun dengan membawa panah, tombak dan senjata tajam lainnya dan ingin mengambil kotak suara di TPS yang terdapat di Kampung Anggreso.
“Kami sudah perintahkan kepada anggota (Brimob) di lapangan, tetap melakukan langkah persuasif, jangan sampai ada yang emosi dan melakukan hal lainnya. Beruntung kesabaran anggota di lapangan sudah teruji, terlebih Brimob yang bertugas di Mamberamo Raya dari BKO Polda Papua yang telah memahami kondisi masyarakat setempat,” ujar Mathius.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Keamanan Selama Pilkada
Polda Papua mengklaim hingga kini, situasi keamanan di Papua kondusif, terlebih di 11 kabupaten di Papua yang melaksanakan pilkada serentak 2020.
“Biasanya saat penghitungan suara, kerawanan itu baru terlihat. Kami berharap situasi akan tetap kondusif hingga penghitungan suara keseluruhan dilakukan,” ujarnya.
Pilkada serentak 2020 di Papua dilaksanakan pada 11 kabupaten yakni Kabupaten Supiori, Keerom, Merauke, Yalimo, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Nabire, Waropen, Mamberamo Raya, Asmat dan Boven Digoel.
Mathius menyebutkan sepanjang pilkada serentak hari ini, Polda Papua menemukan sejumlah indikasi pelanggaran money politik yang ditemukan di Supiori dan Mamberamo Raya.
“Temuan money politics ditangani Gakkumdu setempat. Atensi Kapolda Papua sangat jelas, meminta kepada Polres jajaran melakukan tindakan tegas, tanpa kompromi kepada siapa pun yang melakukan pelanggaran pilkada,” katanya.
Temuan pelanggaran lainnya adalah adanya pengerahan massa di Kabupaten Keerom dan Supiori. Untuk di Kabupaten Keerom, indikasi massa yang melakukan mobilisasi dari Pos 7 Sentani, Kabupaten Jayapura.
“Termasuk di Supiori juga ditemukan mobilisasi massa yang berasal dari Biak Numfor atau distrik terdekat. Untuk mencegah ini, sejak sehari sebelumnya patroli dan razia rutin dilakukan polres jajaran, sehingga mobilisasi dapat dicegah dan kami tak akan memberikan ruang yang dapat mengganggu kamtibmas,” ujarnya.
Advertisement