Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak sedikit berubah pada perdagangan Rabu. Hal ini karena investor mempertimbangkan lonjakan stok minyak mentah AS yang tak terduga usai optimisme peluncuran cepat vaksin Covid-19 akan memicu pemulihan permintaan minyak global.
Dikutip dari CNBC, Kamis (10/12/2020), harga minyak mentah Brent naik 8 sen atau 0,2 persen menjadi USD 48,92 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup turun 8 sen atau 0,2 persen pada USD 45,52 per barel.
Advertisement
Harga minyak turun 1 persen di awal sesi karena data menunjukkan persediaan minyak mentah AS naik 15,2 juta barel menjadi 503,2 juta barel pekan lalu, menurut Administrasi Informasi Energi. Ini jika dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 1,4 juta barel.
Impor bersih minyak mentah AS naik 2,7 juta barel per hari pekan lalu dan menjadi kenaikan terbesar dalam catatan karena ekspor anjlok.
Namun, munculnya inokulasi massal di Kanada dan Inggris dan prospek Badan Pengawas Obat dan Makanan AS yang menyetujui vaksin virus corona mendorong pasar lebih tinggi menyusul laporan tersebut.
“Pasar pasti berada dalam keadaan terguncang, tetapi secara keseluruhan ini tampak seperti laporan kebetulan dan pasar dapat mendeteksi hari-hari yang lebih cerah ke depan,” kata John Kilduff, Mitra di Again Capital LLC di New York.
Panel penasihat luar akan memberikan suara pada hari Kamis tentang apakah akan merekomendasikan FDA mengeluarkan otorisasi darurat untuk penggunaan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech SE.
Inggris memulai vaksinasi massal pada hari Selasa. Harapan bahwa orang lain akan segera mengikuti membantu mengimbangi kekhawatiran tentang peningkatan tajam kasus virus corona secara global yang telah menyebabkan pembatasan baru pada pergerakan di seluruh dunia, mengurangi permintaan bahan bakar transportasi.
Stok bensin dan distilat AS jauh lebih tinggi minggu lalu karena kilang meningkatkan produksi.
"Kenaikan signifikan dalam persediaan bensin dan distilasi kemungkinan merupakan hasil dari permintaan minyak yang lebih rendah pasca liburan Thanksgiving, serta tambahan ukuran tinggal di rumah di seluruh negeri," kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Optimisme Vaksin Covid-19 Bawa Harga Minyak Indonesia Naik USD 2,60 per Barel
Harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) November 2020 naik sebesar USD 2,60 per barel dari Oktober 2020 sebesar USD 38,07 per barel, menjadi USD 40,67 per barel. Salah satu penyebabnya adalah optimisme penemuan vaksin Covid-19.
Penetapan harga ICP ini tercantum dalam Kepmen ESDM Nomor 239 K/13/MEM/2020, dikutip dari situs resmi Ditjen Migas, Rabu (9/12/2020). Payung hukum tersebut juga menetapkan ICP SLC bulan November 2020 juga mengalami peningkatan sebesar USD 3,16 per barel dari USD 39,64 per barel menjadi USD 42,80 per barel.
Peningkatan harga minyak mentah Indonesia disebabkan membaiknya kondisi permintaan minyak di kawasan Asia Pasifik.
Penyebab lain adalah perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada November 2020 dibandingkan Oktober 2020 yang mengalami kenaikan, kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu hasil pemilihan Presiden Amerika Serikat yang berdampak pada sentimen positif bagi para investor.
Peningkatan harga minyak juga dipengaruhi optimisme pasar setelah informasi perkembangan vaksin Covid-19 oleh para produser vaksin, yang mengklaim dapat mencapai efficacy rate diatas 90 persen dan optimisme pasar terhadap peluncuran paket stimulus ekonomi oleh Amerika Serikat.
Selain itu, berdasarkan laporan EIA, Penurunan Stok Distillate di Amerika Serikat selama November 2020 yaitu menjadi 142,6 juta barel dibandingkan periode yang sama di bulan sebelumnya sebesar 156,2 juta barel dan merupakan stok terendah sejak bulan April 2020.
Peningkatan harga minyak mentah di pasar internasional juga dipengaruhi laporan OPEC bulan November 2020, yaitu proyeksi suplai minyak mentah dari negara-negara Non OPEC lebih rendah dari perkiraan bulan sebelumnya, untuk triwulan 3 turun 0,05 juta barel per hari, triwulan 4 turun 0,17 juta barel per hari dan untuk tahun 2020 turun 0,06 juta barel per hari.
Trend kenaikan margin kilang pada hampir seluruh kilang di Dunia, terutama untuk kilang di wilayah Eropa, Asia dan Amerika.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020 di Amerika, Brazil dan Negara-negara kawasan Eropa lebih tinggi dibandingkan proyeksi pada publikasi sebelumnya.
Advertisement