Putra Presiden Terpilih AS Joe Biden, Hunter Jalani Penyelidikan Terkait Urusan Pajak

Putra presiden terpilih AS Joe Biden, Hunter Biden, sedang dalam penyelidikan terkait urusan pajak.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 10 Des 2020, 06:34 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden (kanan), bersama putranya, Hunter Biden (kiri). (Photo credit: AP Photo/Andrew Harnik, Pool)

Liputan6.com, Washington D.C- Putra presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden, yakni Hunter Biden, mengatakan bahwa dirinya sedang dalam penyelidikan terkait urusan pajaknya. 

Dikutip dari BBC News, Kamis (10/12/2020) penyelidikan itu sedang dilakukan oleh jaksa federal di Delaware.

Hunter Biden menyatakan bahwa ia menangani kasus tersebut "dengan sangat serius" tetapi meyakini sebuah "tinjauan objektif" akan menunjukkan bahwa dirinya telah menangani urusan pajaknya "secara legal dan tepat".

Sementara itu, tim transisi Biden-Harris dalam tanggapannya mengatakan bahwa presiden terpilih AS tersebut "sangat bangga dengan putranya".

Pernyataan dari tim transisi Biden-Harris juga menyampaikan Hunter telah "berjuang melalui tantangan yang sulit, termasuk masalah pribadi yang menantang dalam beberapa bulan terakhir, untuk menjadi lebih kuat".

Saksikan Video Berikut Ini:


Penyelidikan di Tengah Pengumpulan Kabinet Presiden Terpilih AS

Presiden terpilih Joe Biden (kedua kanan) dan istrinya Jill Biden (kanan) bersama Wakil Presiden terpilih Kamala Harris (kedua kiri) dan suaminya Doug Emhoff (kiri) saat menyampaikan pidato kemenangan Pilpres AS 2020 di Wilmington, Delaware, AS, Sabtu (7/11/2020). AP Photo/Andrew Harnik, Pool)

Hunter mengungkapnya bahwa ia telah mengetahui penyelidikan terkait pajak tersebut sejak 8 Desember 2020.

Namun, ia belum memberikan informasi lebih lanjut terkait penyelidikan itu.  

Hunter Biden (50), diketahui kerap menghadapi kritik dari Partai Republik selama kampanye pemilu AS 2020.

Kehadiran Hunter di dewan perusahaan energi Ukraina saat ayahnya, Joe Biden menjabat sebagai wakil presiden mendapat sorotan selama persidangan pemakzulan terhadap Presiden AS Donald Trump pada awal 2020. 

Trump dituding menekan Ukraina untuk menyelidiki apa yang dilakukan Biden di negara tersebut, dan menggunakan bantuan militer sebagai fasilitas tawar-menawar.

Ia sempat menghadapi pemakzulan oleh DPR AS, di mana Partai Demokrat memiliki posisi mayoritas, tetapi kemudian disetujui oleh Senat yang didominasi Partai Republik.

Penyelidikan atas urusan pajak Hunter dilakukan ketika presiden terpilih AS mengumpulkan Kabinetnya.

Menurut kantor berita Associated Press, jika kasus itu masih berlangsung ketika Joe Biden dilantik pada Januari 2021, jaksa agung yang dipilihnya mungkin akan mengawasi penyelidikan tersebut.


Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker

Infografis Jangan Anggap Remeh Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya