Liputan6.com, Jakarta - Proses pencoblosan suara dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 di 19 kabupaten dan kota di Jawa Timur telah berlangsung pada 9 Desember 2020. Surabaya, salah satu kota di Jawa Timur yang menyelenggarakan pemilihan wali kota (pilwali) 2020.
Ada dua pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada Surabaya 2020. Pasangan calon nomor urut satu Eri Cahyadi dan Armuji yang diusung oleh PDIP dan PSI, serta enam partai politik nonparlemen antara lain Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, pasangan calon nomor urut dua Machfud Arifin dan Mujiaman diusung delapan partai politik. Delapan partai itu antara lain PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demorkat, dan Partai Nasdem. Lalu didukung partai nonparlemen Partai Perindo.
Terkait pilkada Surabaya 2020, ada sejumlah peristiwa unik dan menarik yang berlangsung selama pelaksanaan pilkada di Surabaya. Berikut sejumlah rangkumannya yang ditulis Kamis, (10/12/2020):
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Hasil Hitung Cepat
Sejumlah lembaga pun merilis hasil hitung cepat. Berdasarkan hasil hitung cepat Charta Politika Indonesia dan LSI Denny JA hingga pukul 06.20, Kamis, 10 Desember 2020, Eri Cahyadi-Armuji 56,5 persen dan Machfud Aritin-Mujiaman 43,5 persen.
Mengutip Antara, hasil hitung cepat yang dirilis Surabaya Survey Centre (SSC) menunjukkan pasangan Eri Cahyadi-Armuji meraih 57,34 persen pada Pilkada Surabaya. Hasil ini mengungguli pasangan Machfud Arifin-Mujiaman yang mendapatkan suara sebanyak 42,73 persen atau selisih 14,61 persen.
Direktur Riset SSC Edi Marzuki di Surabaya, Rabu, mengatakan hasil hitung cepat atau quick count dilakukan di 240 TPS yang dijadikan sampel dari 5.144 TPS tersebar di 154 kelurahan dan 31 kecamatan di Kota Surabaya. "Dari hasil tersebut, kemenangan Erji hampir merata di setiap wilayah di Kota surabaya. Erji berhasil memenangkan 24 kecamatan, sedangkan Maju menang di tujuh Kecamatan," ujar Edi.
Advertisement
Petugas Pakai Kostum Superhero Warnai TPS 14 Surabaya
Ada berbagai cara untuk menarik perhatian warga agar dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020. Salah satunya petugas memakai kostum hero di Surabaya, Jawa Timur.
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 14 Kelurahan Jeruk, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur memakai kostum superhero pada pelaksanaan Pilkada 2020.
Ketua KKPS 14 Kelurahan Jeruk, Dwi Sulistiawan menuturkan, mereka memilih menggunakan kostum superhero agar menjadi perhatian warga sehingga mereka menggunakan hak suaranya di Pilkada Surabaya.
"Ini untuk menarik warga agar mau menggunakan hak pilihnya," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 9 Desember 2020.
Meski demikian, di TPS 14 Surabaya yang berada di kawasan komplek perumahan Citraland ini tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Warga yang akan mencoblos diwajibkan diukur temperatur badannya dan wajib menggunakan masker serta cuci tangan.
Masuk ke petugas pendaftaran dua petugas dengan menggunakan masker yang berpakain Superman yang dilengkapi pelindung wajah.
Setelah itu, ada petugas yang memberikan surat suara yang berkostum ala Romawi serta Batman dan Superman. Di bagian bilik suara, juga ada petugas berkostum Captain America komplit dengan membawa tameng dan juga pedang.
Setelah mencoblos dan memasukkan surat suara, petugas berkostum Spiderman siap memberi tinta tetes sebagai tanda sudah menggunakan hak suara. Warga yang usai mencoblos menyempatkan diri berfoto. Selain itu panitia juga menyiapakan lokasi khusus untuk berfoto.
Pakai Hak Suara, Risma Berada 20 Detik di Bilik
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) berada selama 20 detik di bilik suara saat mencoblos untuk memberikan suaranya pada pemilihan kepala daerah (pilkada), Rabu, 9 Desember 2020.
Risma memberikan suara di TPS 01 Kelurahan Jajar Tunggal, Kecamatan Wiyung didampingi suaminya Djoko Sapto Adji besera anak bungsunya Tantri Gunarni S.
Sekitar pukul 07.30 WIB, Risma berjalan kaki menuju tempat pemungutan suara (TPS) yang jaraknya sekitar 500 meter dari kediamannya di Komplek Perumahan Taman Pondok Indah.
Selama perjalanan, Risma mengenakan batik coklat dan berjilbab hitam, menyapa setiap orang yang melintas.
Sampai di TPS, Risma yang membawa pulpen beserta sarung tangan pribadi menyempatkan cuci tangan, diukur suhu tubuhnya dan mengantre sejenak sebelum dipanggil namanya oleh petugas KPPS.
"Alhamdulillah lancar tadi dan di dalam panitianya semua ibu-ibu, karena RT-nya di sini perempuan," tutur Risma, seperti dilansir dari Antara.
Wali Kota Surabaya dua periode tersebut juga mengapresiasi penerapan protokol kesehatan di TPS setempat yang dinilainya rapi dan diharapkan para pemilih mengikuti aturan berlaku.
Advertisement
Khofifah Borong Dawet Setelah Salurkan Hak Suara di TPS 25 Surabaya
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memborong dawet, bubur dan rujak setelah menyalurkan hak pilih di tempat pemungutan suara (TPS) 25 yang berlokasi bersebelahan dengan rumahnya di Jalan Jemursari VIII, Kelurahan Jemurwonosari, Kecamatan Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur.
“Ini saya kasih Rp 600 ribu, saya borong semuanya, ya..Bagikan ke orang-orang yang habis mencoblos,” ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 9 Desember 2020.
Sementara itu, Jumina, pedagang dawet, bubur, dan rujak memakai rombong yang didorong, pagi itu langsung terlihat sumringah. Ia menuturkan, harga borongan semua sebenarnya Rp 500 ribu. Khofifah membayar lebih Rp 100 ribu.
“Ibu Khofifah memang langganan saya. Sudah empat kali ini beliau memborong barang dagangan saya,” ujar pedagang warga Wonocolo, Gang Benteng, Surabaya.
Khofifah bahkan membawa wadah sendiri yang terbuat dari karton dari rumahnya sebagai tempat dawet, bubur dan rujak untuk dibagikan kepada warga usai menyalurkan hak suara di TPS 25 dalam Pilkada Kota Surabaya 2020.
"Biar higienis, saya bawa sendiri wadahnya dari rumah. Ayo silahkan ambil sendiri-sendiri,” kata dia.
Tingkat Partisipasi Pemilih di Surabaya
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya menyatakan tingkat kehadiran pemilih ke tempat pemungutan suara (TPS) dalam Pilkada Surabaya 2020 mencapai 65 persen. Tingkat partisipasi warga dalam Pilkada Surabaya 2020 ini diketahui setelah KPU Surabaya berkunjung ke sejumlah TPS di Surabaya.
“Ada sejumlah TPS yang kami pantau di beberapa kecamatan, seperti Pakal, Wonokromo, Sambikerep, dan sebagainya,” ujar Subairi, anggota KPU Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu, 9 Desember 2020.
Angka 65 persen itu diperoleh dari rata-rata kehadiran di sejumlah TPS yang dipantau. Ia mencontohkan di Kecamatan Tambaksari ada TPS dengan tingkat kehadiran 70 persen, 60 persen dan 50 persen. Sedangkan di Kecamatan Pakal, rata-rata tingkat kehadiran pemilih di TPS rata-rata mencapai 60 persen.
Warga Surabaya yang bisa menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Surabaya 2020 berjumlah lebih dari dua juta orang, terdiri dari pemilih laki-laki sebanyak 1.016.395 dan perempuan pemilih sebanyak 1.072.632 dengan jumlah TPS 5.184 dan tersebar di seluruh Surabaya.
Advertisement
Cerita Warga Surabaya Ikuti Pilkada Saat Pandemi COVID-19
Humas Masjid Al Akbar Surabaya Helmy M Noor kompak bersama istri dan anaknya kompak bersama ke TPS pada pukul 09.00 WIB. Ia menggunakan hak suaranya di TPS 019, Jambangan, Surabaya, Jawa Timur.
"Alhamdullilah satu keluarga sudah mencoblos hak pilihnya dalam pilwali Surabaya. Protokol kesehatan diterapkan cukup baik. Protokol kesehatan diterapkan sangat ketat oleh panitia, pemilih juga mematuhinya," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Meski pilkada digelar di tengah pandemi COVID-19, Helmy mengaku malah lebih antusias dibandingkan pemilihan umum sebelumnya.
"Bahkan saya lihat lebih antusias dibanding pemilu sebelumnya," kata dia.
Helmy menambahkan, pemilihan saat pandemi COVID-19 justru menambah disiplin pemilih. Ini mulai dari kehadiran tepat waktu sesuai undangan, memakai masker, jaga jarak dan memakai sarung tangan.
Sementara itu, warga Surabaya Wilis Aji (39) mengaku sempat khawatir untuk mengikuti Pilkada Surabaya. Akan tetapi, dirinya melihat protokol kesehatan ketat di TPS sehingga tidak khawatir.
Ia menggunakan hak suaranya di TPS 013 Dukuh Bulu Jaya Surabaya, Jawa Timur. Wilis menuturkan, ketika mau berangkat mengambil ancang-ancang jika ada antrean, langsung pulang. Namun, ternyata tidak seramai yang dibayangkan.
"Awalnya iya, tapi saat sampai di TPS lihat protokol kesehatannya ketat jadi tidak khawatir karena cepat, tidak antre,” kata dia.