Liputan6.com, Jakarta Front Pembela Islam (FPI) menyebut bahwa terdapat kesamaan luka tembak keenam laskar FPI yang jadi korban penembakan polisi, yakni seluruhnya mengarah ke jantung.
Merespons hal itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono mengaku bahwa penyidik masih mendalami kasus tertembaknya laskar FPI tersebut. Ke depannya bakal dibeber ke publik soal kronologi lengkap ihwal kasus yang menurut polisi sebagai insiden baku tembak tersebut.
Advertisement
"Penyidikan masih dalam proses, nantinya akan disampaikan dengan bukti pendukungnya, bagaimana kronologisnya," ucap dia kepada wartawan, Kamis (10/12/2020).
Selain itu, kata Argo pihaknya juga bakal mengasesmen penyidik sebagai bentuk pengawasan internal.
"Penyidikan juga di-assesmnet oleh tim pengawas internal sebagai pertanggungjawaban organisasi," katanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Luka Tembak di Jantung?
Seperti diketahui, usai jenazah keenam laskar FPI itu dijemput dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta pada Selasa malam (7/12/2020), begitu diperiksa pihak FPI menemukan sejumlah luka tembak pada seluruh jenazah yang seakan hendak menyasar ke organ vital.
"Bahwa pada seluruh jenazah syuhada terdapat lebih dari satu lubang peluru. Tembakan terhadap para syuhada tersebut memiliki kesamaan sasaran, yaitu semua tembakan mengarah ke jantung para syuhada," kata Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis dalam rilisnya, Rabu (9/12/2020).
Advertisement