Liputan6.com, Jakarta- Israel meluncurkan proyek Beresheet 2 yang bertujuan untuk mendaratkan pesawat antariksa tanpa awak di Bulan pada tahun 2024.
Sebelumnya, misi serupa berujung tabrakan ke permukaan Bulan, seperti dikutip dari AFP, Kamis (10/12/2020).
Advertisement
Dirakit oleh LSM Israel, yakni SpaceIL dan perusahaan milik negara, Industri Dirgantara Israel, pesawat antariksa Beresheet, dari bahasa Ibrani untuk "Genesis", memiliki berat 585 kilogram.
Pada April 2019, Beresheet berhasil mencapai Bulan namun mengalami kerusakan mesin saat bersiap untuk mendarat.
Pada 9 Desember 2020, pihak SpaceIL menghadiri pertemuan dengan Menteri Ilmu Pengetahuan Israel Yizhar Shai di kediaman Presiden Reuven Rivlin, yang mengatakan bahwa proyek tersebut "adalah kesempatan untuk menyegarkan sudut pandang kita."
"Ini adalah kesempatan untuk mengingatkan diri kita tentang tanggung jawab kita terhadap Bumi," ujar Presiden Rivlin.
Saksikan Video Berikut Ini:
Beresheet 2 Akan Terdiri Dari 3 Pesawat Antariksa yang Berdekatan
Dengan kantor pemerintahannya yang terlibat dalam proyek itu, Shai menyatakan bahwa ia mengharapkan Beresheet 2 akan "mendefinisikan kembali batas-batas apa yang mungkin dapat dicapai dan menetapkan Israel sebagai kekuatan inovasi".
Nantinya, Beresheet 2 akan terdiri dari tiga pesawat antariksa yang berdekatan.
Saat ini, hanya Rusia, Amerika Serikat, dan China yang telah melakukan perjalanan sejauh 384.000 kilometer dan mendarat dengan selamat di Bulan.
Beberapa waktu lalu, dikutip dari Science Alert, pesawat luar angkasa China yakni Chang'e 5, telah lepas landas dari permukaan Bulan untuk kembali ke Bumi.
Pesawat tersebut membawa sampel bulan pertama dalam empat dekade.
Advertisement