Liputan6.com, Jakarta Meski hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak telah berakhir, euforia kemenangan masih terasa di antara nama-nama pasangan calon yang menurut hasil hitung cepat dari sejumlah lembaga survei kemarin telah menggungguli lawan-lawannya.
Tak hanya datang dari paslon yang memiliki lawan tanding, mereka yang melawan kotak kosong pun ikut meluapkan kegembiraan. Salah satunya datang dari keponakan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yaitu Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo yang mencalonkan diri sebagai Bupati Gowa.
Advertisement
Dari data versi LSI Danny JA menyatakan, keunggulan Adnan Kio mencapai 90,91 persen, sementara kotak kosong hanya 9,09 persen dari data yang masuk sebanyak 96,23 persen.
"Dengan data quick count masuk 90 persen lebih ini dengan trend stabil. Adnan-Kio unggul telak di atas 90 persen," kata Astariadi Kurniawan, Manager Strategi LSI Denny JA, sesaat melakukan konferensi pers di Mercure Hotel, Rabu, 9 Desember kemarin.
Di samping itu, para calon pemimpin daerah yang saling klaim kemenangan di Pilkada pun juga seakan tak mau kalah. Meski penghitungan secara real count belum keluar, mereka ramai-ramai mengklaim kemenangan menurut versinya masing-masing.
Tim pemenangan Bobby Nasition-Aulia Rachman misalnya. Mereka menyatakan unggul dalam hitung cepat Pilkada 2020 yang dilakukan dua lembaga survei.
Menurut hasil survei Median, suara paslon Akhyar-Salman 44,9 persen dan Bobby-Aulia 55,1 persen dari 100 persen data yang sudah masuk.
Tak hanya dari tim pemenangan, partai pengusung pun ikut mengklaim berhasil memenangkan Pilkada di sejumlah daerah.
Berikut klaim kemenangan di Pilkada Serentak 2020 menurut versi Timses hingga pengusung para paslon dihimpun dari Liputan6.com:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Menang Pilkada Wonogiri Versi Timses Joko-Setyo
Calon bupati dan wakil bupati Wonogiri nomor urur 2, Joko Sutopo-Setyo Sukarno atau Josss, mengklaim hasil penghitungan perolehan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) oleh tim-nya 95 persen akurat.
Data hasil penghitungan cepat dari Kantor DPC PDIP Wonogiri Josss meraup 484.447 suara atau 83,36 persen sementara lawannya, Hartanto-Joko Purnomo (Harjo) memperoleh 96.725 suara atau 16,64 persen.
"Input data yang dilakukan tim Josss berdasar data yang tertera di plano atau formulir salinan hasil penghitungan suara di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) Pilkada yang berjumlah 2.023 lokasi," kata Setyo Sukarno saat ditemui wartawan di Kantor DPC PDIP Wonogiri, Rabu, 9 Desember 2020.
Sementara itu, dari perolehan suara pilkada versi DPC PDIP Wonogiri, Joss kalah di dua TPS. Perolehan suara Josss di 2.021 TPS menang.
Kepala Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN) DPC PDIP Wonogiri, Martanto, menyebut proses penghitungan suara oleh timnya dilakukan secara paralel.
Dia menjamin data yang dihasilkan lebih dari 95 persen valid karena data di plano yang difoto sebelum dikirim disandingkan dulu dengan data di formulir C-1.
"Jadi, data yang dikirim bukan data yang ditulis saksi di WA [aplikasi perpesanan Whatsapp]. Yang dikirim foto data di plano," ujarnya.
Advertisement
Klaim Menang Tiwi-Dono di Pilkada Purbalingga
Calon Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menangis ketika mengetahui menang Pilkada Purbalingga hasil real count yang dilakukan tim pemenangan. Perempuan yang karib disapa Tiwi itu menangis sambil memeluk sang paman Bambang Irawan.
Dari penghitungan real count versi tim pemenangan Tiwi-Dono, Bambang Irawan selaku Ketua DPC PDIP Purbalingga mengklaim pasangan calon Tiwi-Dono unggul dari kompetitornya, Mohamad Zulhan Fauzi-Zaini Makarim Supriyatno (Oji-Zaini).
Bambang mengklaim Tiwi-Dono menang dengan persentase perolehan suara 56,02 persen. Sementara Oji-Zaini mendapat 43,98 persen di Pilkada Purbalingga.
"Kami hanya kalah di dua kecamatan, Kecamatan Purbalingga dan Karangreja," kata Bambang pada konferensi pers di Panti Marhaen, sebutan untuk Sekretariat DPC PDIP Purbalingga, Rabu (9/12/2020).
Ketua DPRD Purbalingga itu menjelaskan, perolehan suara 56 persen itu diperoleh dari rekapitulasi perolehan suara di form C1. Para saksi mendokumentasikan form itu lalu mengirimnya ke petugas rekapitulasi. Hasil rekapitulasi ini selanjutnya dikirim ke sekretariat DPC PDIP.
"Itu dari form C1, jadi margin of error-nya kecil sekali, nol koma sekian lah," ujar dia.
Timses Bobby-Aulia Klaim Unggul Hasil Hitung Cepat
Tim pemenangan pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan Bobby Nasition-Aulia Rachman menyatakan pasangan tersebut unggul dalam quick count atau hitung cepat Pilkada 2020 yang dilakukan dua lembaga survei.
"Dua lembaga survei yang melakukan quick count yakni Median dan Jawa Pos Grup. Dan hasilnya menunjukkan Bobby dan Aulia lebih unggul," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Bobby-Aulia, Ikrimah Hamidy dikutip dari Antara, Medan, Rabu, 9 Desember 2020.
Ikhrimah menyebutkan, hasil survei Median sudah 100 persen data masuk. Dari data survei itu, perolehan suara paslon Akhyar-Salman 44,9 persen dan Bobby-Aulia 55,1 persen.
"Sementara itu survei Jawa Pos Grup data masuk sudah 95,14 persen. Paslon Akhyar-Salman meraih 45,9 persen dan Bobby-Aulia 54,05 persen. Bagi kami data itu kecil sekali ada perubahan. Apalagi data dari saksi kami di lapangan, datanya juga tidak jauh dari kedua lembaga survei itu," katanya.
Advertisement
Paslon Tunggal Pilkada Soppeng Klaim Menang
Pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Soppeng periode 2020-2025, Andi Kaswadi Razak - Lutfi Halide mengklaim menang melawan kotak kosong di Pilkada 2020.
Hasil perhitungan cepat yang dilakukan tim pemenangannya, paslon yang bertagline AKAR LHD itu, mengaku memperoleh suara 114.457 atau sebesar 86,32 persen yang diambil dari 517 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Sedangkan perolehan suara oleh kotak kosong di Pilkada Soppeng sekitar 18.142 suara atau sebesar 13,32 persen.
"Terima kasih kepada seluruh masyarakat Kabupaten Soppeng atas partisipasinya dalam pesta demokrasi ini," kata calon Bupati Soppeng Kaswadi Razak, di kediamannya, Rabu, 9 Desember 2020.
Keponakan SBY Klaim Menang Telak di Pilkada Pacitan
Keponakan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Indrata Nur Bayu Aji yang berpasangan dengan politikus Partai Golkar Gagarin, mengklaim kemenangan telak berdasar hasil hitung cepat rekapitulasi di seluruh tempat pemungutan suara Pilkada Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Rabu (9/12/2020).
Berdasarkan hitung cepat, pasangan calon nomor urut 01 yang mengusung jargon "Nyawiji Sumrambah" itu meraup suara sah sebanyak 226.662 suara atau 74,88 persen, jauh di atas pasangan yang diusung PDIP dan PKB, Yudi Sumbogo-Isyah Ansori yang hanya meraup 76.050 suara atau 25,12 persen.
"Ini hasil perhitungan cepat secara real (real count) di 1.299 TPS yang tersebar di 171 desa/kelurahan 14 kecamatan," kata Koordinator Kolektif Relawan Nyawiji-Sumrambah Arif Setia Budi dikonfirmasi melalui telepon.
Kendati perhitungan resmi versi KPU belum keluar, Arif dan seluruh tim pemenangan Nyawiji-Sumrambah optimistis hasil perhitungan cepat tidak akan berselisih jauh.
Pasangan calon yang diusung Partai Demokrat, Golkar dan lima parpol pemilik kursi parlemen (PPP, PKS, Gerindra, Hanura dan Nasdem) itu menyapu habis kemenangan di 14 kecamatan yang ada di Pacitan.
Rasio kemenangan tertinggi menurut data hitung cepat tim pemenangan Aji-Gagarin, ada di Kecamatan Ngadirojo, daerah tempat tinggal Gagarin dengan prosentase suara mencapai 80,69 persen, dan kedua di Kecamatan Punung dengan perolehan 80,49 persen.
Advertisement
PDIP Klaim Unggul Sementara di 11 Pilkada Kabupaten dan Kota Jatim
Ketua DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi menyampaikan bahwa Pasangan Calon (Paslon) Pilkada 2020 yang diusungnya unggul sementara di 11 kabupaten maupun kota se-Jatim.
Data awal hasil quick count internal maupun eksternal yang masuk, lanjut Kusnadi, pasangan calon yang diusung PDI Perjuangan unggul di beberapa kabupaten yang sebelumnya dipimpin kepala daerah bukan dari PDIP.
“Data yang dihimpun teman-teman BSPN (Badan Saksi Pemilu Nasional) PDI Perjuangan Jatim hingga jam 5 sore tadi, paslon kita unggul di 11 kabupaten/kota. Yang lainnya, hasil suaranya masih dihimpun,” ujarnya di kantor DPD Jatim Jalan Kendangsari Industri, Surabaya, Rabu (9/12/2020) malam.
Daerah yang secara tradisional kepemimpinannya dipegang kader PDIP, tambah Kusnadi, hitungan internal maupun quick count lembaga survei, menunjukkan hasil menggembirakan.
Dia mencontohkan Kota Surabaya yang dalam tahapan pilkada 2020 berjalan, PDI Perjuangan seperti dikepung, dan menghadapi politik uang serta politik pecah belah, namun pasangan Eri Cahyadi-Armudji tetap teratas di semua quick count lembaga survei.
“Ini membuktikan kepahlawanan arek-arek Surabaya dalam memenangkan Eri-Armudji,” sebut Kusnadi.
Pria yang juga menjabat Ketua DPRD Jatim ini juga menyebut daerah lain yang juga menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon yang diusung PDIP. Di antaranya Kab Kediri, Ngawi, Trenggalek, Banyuwangi, Ponorogo, Kabupaten Malang, Sumenep, Gresik, Situbondo, dan Kota Blitar.
PKS Klaim Menang Pilkada di 120 Daerah
Sementara itu, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga mengklaim berhasil memenangkan Pilkada 2020 di 120 daerah.
Sekretaris Tim Pemenangan Pemilu dan Pilkada DPP PKS La Ode Rahmat Zaadi mengatakan, hal itu berdasarkan data yang masuk pada Rabu malam, 9 Desember 2020.
"Dari 230 pilkada yang PKS ikuti, baik mengusung maupun mendukung sementara ini data masuk ke kami sekitar 70-75 persen data masuk, dan dari situ alhamdulillah sekarang ini PKS memenangkan di 120 daerah, kurang lebih," kata Rahmat saat konferensi pers, Rabu kemarin.
Data tersebut masih sementara. PKS berharap hasil akhirnya mencapai target yang diinginkan yaitu kemenangan 60 persen dari 270 daerah yang menggelar pilkada.
"Kami optimis Insya Allah, dari laporan yang masuk sementara ini sudah menumjukkan angka 55 persen lebih," kata Rahmat.
Menurutnya, Medan dan Surabaya termasuk daerah dari 120 yang diklaim telah dimenangkan calon yang didukung atau diusung oleh PKS.
"Karena data masuk masih sekitar 75 persen, beberapa daerah yang jadi barometer nasional atau sorotan nasional itu data masih sangat sedikit. Kalau secara umum sih kejar-kejaran. Artinya dari yang ditanyakan tadi 120 termasuk yang itu di dalamnya (Surabaya dan Medan)," ucap Rahmat.
Advertisement
Airlangga Klaim Kemenangan Golkar Capai 61 Persen
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim, partainya lebih unggul daripada partai lain di Pilkada 2020.
Bahkan, dia menyebut berdasarkan hasil hitung cepat, pasangan calon yang diusung Golkar di Pikada 2020 membuat partainya berhasil menang sebesar 61,11 persen suara.
"Menurut hitung cepat dari 270 wilayah yang menggelar pemilihan kepala daerah, pasangan yang didukung Golkar memenangi 165 daerah," kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (10/12/2020).
Dia menuturkan, angka ini melampaui target partainya yakni 60 persen. Bahkan, 6 dari 9 Pemilihan Gubernur di Pilkada 2020 unggul. Yakni di Pilgub Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah.
"Empat untuk posisi gubernur dan dua untuk posisi wakil gubernur. Capaian ini mengungguli partai-partai lainnya," jelas Airlangga.
Demokrat Klaim Menangi Pilgub di 4 Provinsi
Sekretaris Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyatakan, partainya sukses merealisasi target kemenangan di pilkada 2020. Dari 270 Pilkada yang berlangsung, Demokrat mengusung di 250 Pilkada, termasuk 9 diantaranya kontestasi Pilgub.
"Kesuksesan Pilkada bernilai penting dan strategis karena secara empirik berkorelasi erat dan berhubungan timbal balik dengan sukses Pileg dan sukses Pilpres,” ujar Kamhar dalam keterangannya, Kamis (10/12/2020).
Dia menyatakan, dari 9 Pilgub, Demokrat menang di empat daerah. Yaitu Pilgub Kalimantan Selatan pasangan Denny Indrayana dan Difriadi, Pilgub Kalimantan Utara pasangan Zainal A. Paliwang dan Yansen TP, Pilgub Bengkulu pasangan Rohidin Mersyah dan Rosjonsyah dan Pilgub Sulawesi Tengah pasangan Rusdi Mastura dan Ma’mun Amir.
Sementara untuk Pilkada Kabupaten/kota, dari 241 Pilkada yang diikuti sebagai pengusung dan pendukung, Partai Demokrat memperoleh kemenangan di 143 daerah atau sebesar 57% daerah Pilkada.
"Dari jumlah kemenangan tersebut, 83 daerah Pilkada yang menang mengusung kader sendiri sebesar 57% dari Pilkada yang diikuti atau 31% dari total Pilkada kabupaten/kota yang dilaksanakan,” terangnya.
Advertisement