Ingin Jadi Bank Penyalur KPR Terbesar di ASEAN, Ini Upaya BTN

Bank BTN memproyeksikan perseroan bisa menjadi bank pembiayaan perumahan terbaik di Asia Tenggara

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Des 2020, 20:30 WIB
Direktur Utama (Dirut) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN Pahala Nugraha Mansury (dok: BTN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN memproyeksikan perseroan bisa menjadi bank pembiayaan perumahan terbaik di Asia Tenggara.

Target tersebut dicanangkan lantaran BTN telah menguasai pangsa pasar di sektor kredit pemilikan rumah (KPR) Tanah Air, yang permintaannya terus meningkat.

"Kita pangsa pasar paling dominan dalam hal kredit KPR di Indonesia. Sampai dengan saat, ini kita miliki pangsa pasar mendekati 40 persen untuk penyaluran KPR," jelas Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury, Kamis (10/12/2020).

Mengacu pada kondisi ini, Pahala membidik BTN bisa menjadi bank penyalur kredit perumahan terbesar di kawasan Asia Tenggara pada 2025.

"BTN memiliki visi 2025 dimana visinya bank BTN mencanangkan bahwa kita ingin jadi bank terbaik dalam hal penyaluran motrgage di Asia Tenggara di 2025 nanti," kata Pahala.

Menurut dia, rencana ini sangat mungkin sekali bisa tergapai. Dengan syarat turut terjalin kemitraan antara BTN dengan para stakeholders. Termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (BLU LPDPP), Kementerian Keuangan untuk masalah pembiayaan, hingga asosiasi mitra pengembang lainnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Target

Suasana Perumahan Griya Samaji, Cieseng, Bogor, Rabu (19/2/2020). Bank Tabungan Negara (BTN) pada 2019 telah merealisasikan 735.000 rumah dalam Program pemerintah satu juta rumah dengan kredit kepemilikan rumah bersubsidi sekitar Rp 111 trilyun. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ke depan, BTN target menyediakan 270-300 ribu KPR baru tiap tahunnya. Dengan begitu, perusahaan dalam 5 tahun ke depan BTN bisa menyalurkan KPR kepada 1,4-1,7 juta orang di Indonesia.

"Dan ini tentunya dibutuhkan perbaikan teknologi, bisnis proses. Tetapi yang paling utama adalah adanya kemitaraan yang semakin kuat antara kita di bank BTN. Dan kita juga lihat sebenarnya pemerintah sudah memiliki berbagai macam kebijakan yang dibutuhkan untuk itu," sambung Pahala.

"Salah satunya dengan pelaksanaan BP Tapera. Ini tentu kita berharap banyak di 2021 nanti penyaluran KPR dengan skema program Tapera ini betul-betul bisa berjalan," tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya