Kini Produk Buatan Tangan UMKM Lebih Dicari dari Produk Massal

Anak-anak muda Indonesia unggul dengan custom produk yang banyak diburu masyarakat lokal dan mancanegara.

oleh Tira Santia diperbarui 10 Des 2020, 22:02 WIB
Pengunjung memilih produk UMKM pada acara In Store Promotion di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (18/11/2020). Sektor UMKM mendapat perhatian serius dari pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan menopang pertumbuhan ekonomi di masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dinilai sudah mumpuni dalam membuat produk-produk buatan tangan (handmade) yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar global.

“Indonesia memiliki kelebihan sumber daya manusia di custom product, karena kita punya kebudayaan yang sangat kaya dari Aceh sampai Merauke itu kebudayaan,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam webinar Peran UMKM sebagai Ujung Tombak Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi, Kamis (10/12/2020).

Begitu pula dengan sumber daya alam yang sangat bervariasi, sehingga bisa menginspirasi dari segi pilihan warna produk, model dan lain sebagainya.

Anak-anak muda Indonesia juga punya talenta yang luar biasa, karena mereka punya DNA budaya dan seni yang tinggi.

“Contoh anak-anak zaman sekarang yang terlibat dalam membuat motor custom atau modifikasi motor lama dibikin jadi keren, ini menjadi incaran dari investor luar. Bahkan beberapa produknya sudah masuk ke Jepang atau ke India banyak permintaan dari luar,” jelas dia.

Menurutnya, hal ini menunjukkan anak-anak muda Indonesia unggul dengan custom produk yang banyak diburu masyarakat lokal dan mancanegara.

Bahkan di zaman sekarang ini banyak sepatu-sepatu kostum yang produksinya terbatas, sehingga masyarakat banyak yang tertarik untuk membeli sepatu limited edition.

 


Pilihan Anak Muda

Pengunjung melihat produk dalam pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran ini menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kata Teten sekarang produk yang dijual massal sudah jarang menjadi pilihan anak-anak muda untuk bergaya. “Itu contoh yang saya kira di mana anak-anak muda kita memproduksi produk-produk custom itu bisa mengalahkan brand-brand besar, jadi ini suatu trend baru yang bisa menguntungkan UMKM. UMKM tidak hanya bersaing dengan produk massal,” ujarnya.

Saat ini, produk handmade atau kostum produk lebih menjual daripada produk-produk massal. Para anak muda yang merupakan konsumen terbesar di Indonesia, beranggapan kalau membeli produk massal tidak keren.

“Karena mereka selfie kalau produk baru bakal aneh gitu. Nah itu keren, jadi sekarang produk yang sedikit jumlahnya tidak banyak malah diburu orang apalagi modelnya dan sebagainya,” imbuhnya.

Lantaran saat ini yang dicari oleh pembeli bukan hanya harga yang murah saja, melainkan model tidak pasaran, serta narasi yang disampaikan oleh si penjual kepada pembeli. Itulah yang menjadi daya tarik trend sekarang ini.

“Yang paling penting sekarang Itu semua produk harus divisualkan dan kemudian ada narasinya, ini penting karena sekarang orang tidak beli sekedar membeli produk itu bagus atau murah saja tapi kalau ada story telling nya bawa ini diproduksi oleh difabel misalnya,” pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya