Liputan6.com, Solo - Pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Suparjo (BaJo) siap kembali melawan Gibran Rakabuming Raka pada pilkada selanjutnya meski kali ini dinyatakan kalah dari hasil hitung cepat Pilkada Kota Surakarta 2020.
"Kita ketemu lagi pada Pilkada 2024," katanya di Solo, Rabu.
Baca Juga
Advertisement
Apalagi jika pada kepemimpinannya mendatang Gibran terbukti tidak prorakyat, menurut dia, masyarakat akan merindukan sosok BaJo.
"Pada pemerintahan mas Gibran nanti, kami akan lebih tajam menyoroti. Masyarakat pasti akan lebih rindu ke BaJo jika mas Gibran tidak bisa mengayomi rakyat," katanya, dikutip Antara.
Ia juga meminta Gibran mampu mengejawantahkan seluruh visi yang disampaikan pada debat yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Sementara itu, disinggung mengenai pasangannya kelak jika kembali melawan Gibran yang sudah pasti memenangkan Pilkada Kota Surakarta 2020, ia akan kembali menggandeng FX Suparjo.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
BaJo Independen dan Kritis
"Kami juga akan tetap murni independen, karena kami bukan orang parpol (partai politik). Kami adalah pejuang rakyat, koalisi rakyat," katanya.
Sebelumnya, Gibran Rakabuming Raka akan segera mengunjungi lawannya BaJo usai pelaksanaan Pilkada Kota Surakarta 2020.
"Dalam waktu dekat kalau beliau berdua sudah longgar akan saya 'sowani' (datangi)," katanya.
Gibran yang pada Pilkada Kota Surakarta berpasangan dengan Teguh Prakosa mengaku menghormati kedua lawannya tersebut. Bahkan, ia menganggap keduanya seperti orang tua sendiri.
Pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Suparjo (BaJo) menegaskan akan selalu mengkritisi Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta jika sudah dinyatakan menang pada Pilkada Kota Surakarta 2020.
"Pemerintahan Mas Gibran dan Pak Teguh harus lebih hati-hati dan prorakyat. BaJo akan selalu mengkritisi karena kami sebagai oposisi," kata Bagyo Wahyono saat ditemui di posko pemenangan miliknya di Kelurahan Penumping, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia bersama masyarakat Kota Solo akan selalu mengawal kepemimpinan Gibran sampai dengan masa akhir jabatan.
Advertisement
Tikus Pithi dan Jalur Perseorangan
"Kami akan kawal terus, jangan sampai (kepemimpinan Gibran-Teguh) malah memperlebar jurang tangis, jurang derita masyarakat," katanya.
Meski nanti akan memposisikan diri sebagai koalisi, pihaknya akan tetap memperjuangkan aspirasi masyarakat dan melawan kebijakan yang tidak prorakyat.
"Masyarakat ingin adem, jangan menambah gesekan yang lebih luas. BaJo jadi pejuang masyarakat karena masyarakat punya hak-hak yang harus diterima," katanya.
Sementara itu, meski secara hitung cepat hasil yang diperoleh pasangan BaJo tidak menggembirakan, kata dia, kontestasi politik kali ini memberikan pembelajaran berharga dan spektakuler baginya.
"Ini tetap jadi hal yang luar biasa bagi saya, bagi Tikus Pithi, dan koalisi rakyat. Meski kita lewat jalur independen tetapi ini sudah memecahkan rekor," katanya yang pada Pilkada Kota Surakarta 2020 tersebut diusung oleh Organisasi Kemasyarakatan Tikus Pithi melalui jalur perseorangan.
Mengenai hasil tersebut, ia juga akan terus mengawal hingga nanti ada pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).