Liputan6.com, Jakarta Sebuah video pendek yang merekam tiga unit bus sekolah yang siap mengangkut warga terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dibawa ke Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet beredar di media sosial.
Dari informasi yang disampaikan perekam suasana, warga yang dievakuasi adalah hasil tracing Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur.
Advertisement
Saat dikonfirmasi tentang video berdurasi 43 detik itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Dwi Oktavia mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Selasa, 8 Desember 2020.
Dia mengatakan, banyaknya warga positif Covid-19 dievakuasi karena baru mendapat persetujuan Wisma Atlet.
"Itu rapel karena ada orang yang sudah didaftar dari 1-2 hari sebelumnya, baru di-Acc masuk Wisma Atlet pada hari tersebut. Jadi, diantar dengan bus sekolah," ucap Dwi kepada merdeka.com, Kamis, 10 Desember 2020.
Namun, Dwi menegaskan, video tersebut tidak bisa diartikan sebagai refleksi lonjakan tinggi kasus setiap harinya. "Dan kasusnya juga tersebar, bukan dalam satu kluster besar, jadi bukan tiba-tiba banyak," ucap dia.
Adapun penambahan kasus hari ini di Jakarta per 10 Desember 2020 sebanyak 1.180 kasus. Jumlah ini dari hasil tes PCR sebanyak 15.792 spesimen.
"Untuk rate test PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 168.242. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 92.915," terangnya.
Saksikan Vodeo Pilihan Berikut Ini:
Jumlah Kasus Aktif Naik 112
Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta naik sebanyak 112 kasus, sehingga jumlah kasus aktif sampai hari ini sebanyak 11.772 (orang yang masih dirawat / isolasi).
Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 149.018 kasus. Dari jumlah total kasus tersebut, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 134.366 dengan tingkat kesembuhan 90,2 persen, dan total 2.880 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,9 persen, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 3,1 persen.
Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,9 persen, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 8,3 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement